Konten dari Pengguna

Ketika Air Mengalir Sampai Jauh

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
26 Maret 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika Air Mengalir Sampai Jauh
zoom-in-whitePerbesar
Pada tanggal 22 Maret lalu, masyarakat internasional merayakan hari air sedunia. Momen yang digunakan sebagai ajang untuk mengajak dan menyadarkan khalayak luas tentang seberapa pentingnya air bagi hidup itu merupakan salah satu gerakan yang penting untuk terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Maklum sebagian dari kita masih menganggap air bersih bukanlah barang berharga yang harus dijaga. Padahal jika air bersih sudah habis, bagaimana dengan generasi setelah kita, anak cucu kita kelak harus menerima kenyataan hidup dengan air kotor.
Saat ini saja sudah ada gap antara kebutuhan air bersih dan jumlah penduduk. Menurut dana, sekitar 33,4 juta penduduk mengalami kekurangan air bersih, sementara 99,7 juta jiwanya kekurangan akses menuju fasilitas sanitasi yang baik.
Dari sisi industri, kebutuhan manusia akan air sudah menjadi ladang uang yang seakan tidak ada habisnya. Tengok saja produsen air minum kemasan seperti Aqua, Vit, Ades dan puluhan merek air minum kemasan lainnya yang bertebaran di berbagai toko, baik itu toko modern maupun toko konvensional.
ADVERTISEMENT
Hal Itu terjadi lantaran pelaku bisnis sudah bisa melihat bahwa dimasa yang akan datang, harga air bisa berubah bak emas. Itu pula yang membuat Tirto Utomo, pemilik air minum kemasan Aqua mulai berjualan air minum sejak tahun 1974.
Walaupun dianggap aneh, Tirto Utomo tetap bersikukuh untuk menjual Aqua ke khalayak. Dengan strategi penjualan yang unik, akhirnya produk dagangannya berhasil diterima dan terus berlanjut hingga sekarang.

Penyebab Krisis Air Bersih

Banyak alasan yang melatarbelakangi krisis air bersih. Seperti bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun. Otomatis, berdampak pada kebutuhan air yang meningkat juga.
Melonjaknya kebutuhan air ini akan membuat penggunaan air tanah yang berlebih, sampai ke tahap eksploitasi. Air dalam tanah pun lama-kelamaan habis dan hanya meninggalkan rongga.
ADVERTISEMENT
Penyebab lainnya ialah daerah resapan yang semakin berkurang untuk menyimpan air. Lihatlah betapa banyak lahan hijau yang sekarang justru dijadikan mal, apartemen, atau perkantoran. Ditambah penebangan pohon secara liar dan pihak-pihak yang enggan melakukan reboisasi.
Adanya pemanasan global juga turut membuat air cepat menguap. Belum lagi, pencemaran yang praktis menurunkan kualitas air tersebut. Hal ini sering dilakukan oknum tak bertanggung jawab dengan sengaja membuang sampah dan limbah ke sungai. Akibatnya? Ketersediaan air bersih hanyalah mimpi.

Waspada Defisit Air Bersih

Tidak ada satupun makhluk baik itu manusia, hewan, atau tumbuhan yang dapat bertahan hidup tanpa adanya air. Air memainkan peran penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dari mulai mandi, memasak, mencuci, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bayangkan orang-orang yang kesulitan air bersih di sejumlah pedalaman. Dengan keterbatasan materi, mereka bahkan terpaksa harus menggunakan air yang tercemar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Masalah kekurangan air bersih sudah di ujung tanduk. Dampak buruknya amat jelas terlihat dari segi kesehatan. Para korban defisit air bersih, lebih berisiko terkena berbagai penyakit seperti diare dan cacingan.
Itu semua karena air tercemar yang bercampur dengan bakteri. Sementara, air bersih secara fisik harus memiliki ciri tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh.
Parahnya lagi, krisis air bersih juga menyebabkan meningkatnya angka kematian bayi, terganggunya ekosistem, dan menurunnya kualitas hidup manusia.

Yuk, Lestarikan Air Bersih!

Tidak hanya kerusakan lingkungan yang menyebabkan krisis air bersih. Namun juga tindak pemborosan air. Banyak orang yang kerap membuang-buang air, seperti dengan atau tanpa sadar membiarkan keran terus menyala.
ADVERTISEMENT
Sampai kapan kita mau pasrah dengan kondisi defisit air? Selain tindakan nyata dari pemerintah, kesadaran individu untuk melestarikan air bersih pun amat diperlukan. Berikut sejumlah upaya yang bisa kamu lakukan dalam menghargai air di hari Air Sedunia yang dirayakan setiap 22 Maret dalam kehidupan sehari-hari:

Matikan air saat tidak digunakan

Banyak aktivitas di kamar mandi yang sebenarnya tidak begitu membutuhkan air. Tapi kemungkinan kamu sering membiarkannya menyala. Aktivitas yang dimaksud, seperti ketika menggosok gigi, cuci tangan, atau menyabuni tubuh. Sebelum membilas anggota tubuh hingga bersih, sebaiknya matikan air tersebut.

Siram tanaman dengan sisa air minum

Punya air minum yang masih bersisa? Jangan langsung dibuang, lebih baik disiram ke tanaman-tanaman. Dengan begitu, air akan tersimpan kembali di dalam tanah. Selain menghindari keborosan, tindakan ini sekaligus bisa membantu kehidupan lingkungan alam sekitar menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT

Jangan mandi terlalu lama

Lalu, cobalah untuk tidak mandi terlalu lama. Pangkas waktu mandimu semaksimalnya hingga 5 menit. Dengan mandi selama 5 menit, kamu membutuhkan air bersih sekitar 30 liter saja.
Hindari juga pengunaan bathtub, karena air yang terpakai bisa mencapai 60 liter. Sementara itu, bila menggunakan pancuran lebih irit lagi, yakni hanya 60 persen dari penggunaan bathtub atau bak mandi.

Membuat lubang bipori

Lubang bipori merupakan media penghijauan untuk membuang sampah organik. Cara membuatnya, cukup bentuk lubang berdiameter 10 cm di halaman rumahmu.
Saat hujan turun, lubang ini akan terisi air. Air tersebut otomatis meresap ke dalam tanah dan diikat sebagai sumber air tanah yang nantinya akan kita butuhkan sebagai suplai air bersih
ADVERTISEMENT

Kurangi siraman pada kloset

Saat menggunakan toilet untuk buang air kecil atau besar, minimalisir juga siraman air pada kloset. Tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya. Selama bau dan kotoran sudah hilang, sebaiknya jangan menyiram kolset berulang-ulang lagi. Gunakan kloset dengan penyiram ganda yang saat ini banyak tersedia di pasaran.
Lewat upaya di atas, memang tidak akan berpengaruh jika dilakukan oleh beberapa individu saja. Namun bila semua orang melakukan hal ini, tentu akan memberi dampak positif yang signifikan untuk ‘masa depan’ air bersih.
Semoga dalam memperingati Hari Air Sedunia ini, kita semakin sadar dan dapat meningkatkan kebiasaan baik demi menjaga ketersediaan air bersih di lingkungan sekitar.
Perlakukan air layaknya uang yang manfaatnya akan lebih banyak kita rasakan, jika kita mampu menginvestasikannya di tempat yang tepat. Pilih sendiri jenis investasi yang kamu butuhkan lewat CekAja.com.
ADVERTISEMENT
Ikuti akun sosial media CekAja.com untuk mendapatkan berita dan tips keuangan terbaru yang kamu butuhkan:
Facebook CekAjaID
Twitter @CekAja
Instagram @cekajaid