Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mau Bisnis Tas Branded? Cek Disini Kiatnya!
14 Januari 2019 14:00 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak menginginkan barang bermerek atau branded? Hampir setiap dari kita pasti ingin memiliki satu atau dua barang bermerek bagus, karena biasanya merek mengikuti kualitas. Terlebih bagi kaum hawa, memiliki barang bermerek merupakan suatu hal yang sangat diharapkan dan diinginkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu barang bermerek yang diidam-idamkan para wanita biasanya berupa tas. Namun tahukah Anda jika barang-barang bermerek terkenal seperti Gucci, Hermes, Louis Vitton atau Prada memiliki nlai investasi?.
Ya, barang – barang yang umumnya dimiliki sosialita ataupun kaum high affluent dapat dijadikan tools untuk kembali mendulang rupiah. Apalagi jika barang yang Anda miliki masuk dalam kategori langka.
Ditambah sudah rahasia umum, jika setiap tahunnya harga tas-tas kenamaan itu naik sekitar 12 persen hingga 14 persen.
Ini Alasan Tas Branded Sangat Mahal
Sebagian orang mungkin akan bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat harga tas branded bisa semahal itu? Paling terjangkaunya saja hanya sekitar Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
Penjelasannya begini. Jadi, industri fashion secara umum dibagi ke dalam dua segmen, yakni brand dan retailer. Brand lebih fokus kepada desain dan produksi, sementara retailer mengelola persedian produk yang akan dijual ke konsumen.
Sebelum produk sampai ke tangan konsumen, brand terlebih dahulu menjual produknya ke retailer. Dalam tahap ini, brand tentu sudah melipatgandakan harganya.
Lalu ketika retailer mendapatkan produk tadi, mereka akan menaikkan produknya lagi sebanyak dua lipat lagi sebelum dijual ke konsumen.
Di samping faktor produksi dan distribusi, tingginya harga tas branded juga turut dipengaruhi oleh bahan premium yang dipilih. Contohnya Hermes, brand kenamaan asal Prancis ini tak tanggung-tanggung dalam menentukan bahan pembuatan tasnya.
Beberapa seri ada yang terbuat dari kulit buaya asli, ditambah hiasan emas serta kancing berlian.
ADVERTISEMENT
Belum lagi proses pembuatannya. Jauh sebelum produksi dimulai, ada pelatihan khusus untuk setiap calon pengrajin hingga dinyatakan layak.
Satu orang pengrajin butuh waktu sekitar 18 jam untuk menyelesaikan 1 unit tas. Mereka juga melakukan segala sesuatunya dengan tangan, mulai dari menjahit, memotong, memangkas dan melipat bahan, hingga memasang kancing serta berbagai aksesori.
Hanya segelintis bagian dari tas saja yang membutuhkan bantuan mesin, sisanya ya benar-benar handmade. Lalu jika dipantai dari dari segi gaya hidup, masyarakat kelas atas selalu menginginkan sesuatu yang lebih eksklusif.
Termasuk tas yang mereka miliki. Hal inilah yang berusaha dihadirkan oleh label-label high end. Makanya harga tas branded di pasaran sengaja dibuat begitu meroket, yakni untuk menghadirkan eksklusifitas yang dicari oleh para target konsumennya itu.
ADVERTISEMENT
Kalau melihat alasan-alasan ini, rasanya wajar tas branded dibanderol dengan harga selangit. Apalagi daya tahannya juga kuat alias tidak cepat rusak.
Agar Sukses Berbisnis Tas Branded, Ini Tipsnya
Terjun ke bisnis tas branded sebenarnya tidak sulit. Selama Anda pribadi juga menggemarinya, segala hal tentang tas tersebut pun bisa dipahami sampai ‘khatam’. Dengan begitu, Anda jadi lebih mudah menjadikannya suatu bisnis yang sangat menjanjikan. Berikut ini tips-tipsnya:
Gabung ke komunitas
Jangan segan untuk ikut tergabung dalam komunitas pecinta tas branded, mulai setidaknya dari sosial media seperti Instagram. Bila perlu datangi acara khusus yang rutin digelar, misalnya Irresistible Bazaar.
Melalui komunitas ini, maka Anda bisa terus up to date dengan produk terbaru, bagaimana selera pasar, serta tas mana saja yang harganya potensial untuk dijual.
ADVERTISEMENT
Terkadang antar teman di suatu komunitas juga kerap kali saling membeli tas jualan masing-masing, jika kebetulan Anda memiliki seri tas yang mereka inginkan ataupun sebaliknya.
Cari tahu merek tas yang paling digemari
Selera pasar tentunya berbeda-beda. Di Indonesia, pasti setiap penggila tas memiliki preferensi tersendiri akan produk yang mereka inginkan.
Lebih mudah lagi kalau melihat gaya beberapa public figure. Misalnya ketika Ibu Iriana Jokowi tampil dengan tas Dior Mini “Lady Dior” berwarna hitam, banyak orang yang kemudian langsung mencari tas tersebut.
Permintaan pun otomatis meningkat. Tas satu ini memang banyak digemari oleh banyak wanita karena meski tampak simple, namun tetap memberi kesan classy.
Tentukan target pasar
Jangan lupa tentukan target pasar. Misalnya jika eksekutif muda, cukup jual tas yang mereka gemari.
ADVERTISEMENT
Kalangan tersebut umumnya memiliki jiwa yang unik. Louis Vuitton mungkin agak membosankan bagi mereka, sehingga desain tas yang artsy seperti Balenciaga dan Fendi lebih difavoritkan.
Kalau sudah tau seperti apa target pasar Anda, tentu akan mempermudah bisnis tas branded ini. Tak perlu menyediakan banyak stok dari berbagai merek, cukup beberapa saja asalkan sesuai dengan keinginan target pasar tadi.
Jalin kerjasama dengan kerabat di luar negeri
Punya kenalan atau saudara yang bermukim di luar negeri? Coba saja jalin kerjasama untuk membantu usaha ini.
Pada saat tertentu toko-toko tas di beberapa negara sering melakukan penjualan dengan harga murah, nah pada saat inilah anda bisa meminta bantuan mereka untuk berbelanja produk diskon tersebut.
ADVERTISEMENT
Produk diskon berharga murah masih memberi keuntungan bila anda jual di sini.
Rawat dan perhatikan kelengkapan tas
Bila sektor bisnis tas branded Anda adalah preloved, rawat sebaik mungkin sebelum dijual kembali nantinya. Untuk tas berbahan kulit, minimal satu minggu sekali harus diangin-anginkan agar tidak lembab.
Selain itu, masukkan silica gel untuk menjaga agar tetap kering. Kemudian supaya ukuran tas tetap baik sebaiknya dimasukkan kertas-kertas yang lembut dan bersih.
Perhatikan juga kelengkapan tas yang dimiliki, tetaplah simpan paper bag, kotak, dustbag, care card, hingga struk pembelian agar nilai jual tidak menurun.
Dalam bisnis di dunia jual-beli tas branded, kepercayaan buyer adalah nomor satu. Menjaga nama baik itu kuncinya.
ADVERTISEMENT
Jangan sesekali menjual tas dengan kualitas mirror, sekalipun secara fisik hampir keseluruhannya mirip. Setiap penggila tas branded biasanya tahu apakah barang tersebut asli atau tidak, bahkan dengan hanya melihat saja tanpa menyentuhnya. Bagaimana, tertarik untuk terjun ke bisnis ini?