Konten dari Pengguna

Mengenal Hedonic Treadmill di Dunia Finansial, Apa Itu?

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
26 April 2019 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Hedonic Treadmill di Dunia Finansial, Apa Itu?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Apakah Anda pernah mendengar istilah hedonic treadmill? Istilah ini memang terbilang asing di telinga kita. Padahal fenomena yang berkaitan dengan istilah tersebut banyak terjadi di sekitar kita. Apa itu hedonic treadmill?
ADVERTISEMENT
Konsep hedonic treadmill pertama dicetuskan oleh Michael Eysenck pada tahun 1991. Konsep ini untuk mendefinisikan korelasi antara uang dan kebahagiaan. Menurut pendapat Eysenck, peningkatan pendapatan yang diperoleh dalam bentuk gaji atau penghasilan dari berbisnis belum tentu berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan hidup.
Contohnya ketika kamu mendapatkan gaji Rp5 juta ketika baru pertama kali bekerja, uang dalam jumlah tersebut habis untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lalu gaji terus mengalami peningkatan mencapai Rp20 juta per bulan. Bisa jadi, gaji sebesae itu juga tak bersisa dan tidak membuat kamu merasa lebih bahagia.
Karena kondisinya semacam itu, kamu ingin terus bekerja demi gaji yang lebih besar. Kamu merasa gaji yang diterima saat ini tidak cukup untuk memenuhi gaya hidupmu. Perilaku ini akan berulang terus selama bertahun-tahun hingga kamu akhirnya lelah dan jenuh.
ADVERTISEMENT
Jika kamu merasa sedang terjebak dalam gaya hidup hedonic treadmill tersebut, mungkin sudah waktunya menyadarkan diri sendiri dan menata ulang gaya hidup yang kamu jalani. Lantas, bagaimana cara terbebas dari jeratan hedonic treadmill? Simak tuntas tipsnya berikut ini:
1. Rutin cek saldo tabungan dan investasi
Memang terdengar sepele, tetapi kebiasaan mengecek saldo tabungan dan berbagai aset investasi secara rutin sangat berguna. Jangan hanya mengecek saldo setelah menerima gaji. Jika sering mengecek saldo, kamu akan termotivasi untuk berhemat dan berusaha melepaskan gaya hidup bernuansa hedonisme.
2. Buat rekening khusus dana darurat
Jika selama ini kamu kewalahan mengatur kondisi finansial, mungkin sudah waktunya membuat rekening khusus untuk dana darurat. Sisihkanlah sebagian pendapatanmu untuk disimpan pada rekening dana darurat tanpa biaya administrasi. Rekening tanpa biaya administrasi akan membuat dana darurat kamu tetap utuh tanpa potongan apa pun.
ADVERTISEMENT
Kamu akan memiliki dana darurat dalam jumlah besar bila melakukannya secara rutin. Maka nanti kamu tak perlu mengkhawatirkan urusan kebutuhan tak terduga yang bersifat sangat mendesak karena kamu memiliki dana darurat untuk kebutuhan tersebut.
3. Jalani gaya hidup minimalis
Gaya hidup minimalis yang dipopulerkan oleh Marie Kondo nyatanya juga efektif untuk mencegah kecenderungan hedonic treadmill. Alangkah lebih baik jika kamu menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan dari rumah.
Kamu dapat membuangnya, memberikan kepada orang yang membutuhkan, atau menjualnya. Gaya hidup minimalis akan membuat kamu lebih pandai bersyukur dan menjauh dari kebiasaan boros. Terutama bila selama ini sering membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
4. Jangan mudah tergoda diskon
Tak dapat dipungkiri bahwa promosi dan diskon kerap membuat orang jadi kalap berbelanja. Karena kamu merasa bisa lebih hemat ketika membeli barang-barang yang dibanderol dengan diskon.
Padahal, belum tentu kamu membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Jika tak ingin uangmu habis tak bersisa, sebaiknya lebih cermat mengatur kondisi finansial dan membatasi diri dari kebiasaan belanja berlebihan.
5. Aktif ikutan acara sosial
Saat kamu memiliki waktu luang, sebaiknya manfaatkan untuk berpartisipasi dalam acara sosial. Bergabung bersama para sukarelawan dan melakukan aktivitas baru akan menjadi penyemangat bagi kamu.
Mungkin nanti kamu akan bertemu dengan orang lain yang hidupnya serba kesulitan. Sehingga kamu jadi lebih mudah mensyukuri pencapaian yang sudah diraih selama ini. Kebiasaan sederhana ini akan menggugah kamu untuk hidup hemat dan berbagi dengan sesama.
ADVERTISEMENT
6. Membeli rumah
Mungkin selama ini kamu merasa gaji yang diberikan kantor tidak cukup karena tidak pernah terpacu oleh sesuatu. Kamu bisa menyiasati hal tersebut dengan cara membeli aset investasi berupa rumah.
Meskipun tidak membelinya secara tunai, kamu bisa memanfaatkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Cicilan KPR setiap bulan akan memacu kamu menjalani gaya hidup hemat secara konsisten.
Kalaupun sudah memiliki hunian pribadi, tak ada salahnya mengajukan KPR untuk rumah kedua dan seterusnya. Nanti, kamu akan mendapatkan hasil penghematan berupa rumah pribadi yang sekaligus berfungsi sebagai aset investasi.
Pilih sendiri KPR untuk rumah pertamamu lewat CekAja. Kami akan menampilkan pilihan KPR terbaik sesuai dengan kemampuan finansial kamu sekarang juga.
ADVERTISEMENT