Mengenal Istilah Digital Onboarding

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
Konten dari Pengguna
25 September 2018 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Istilah Digital Onboarding
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Digitalisasi tampaknya sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap pelaku usaha saat ini. Mulai bergesernya pola hidup masyarakat ke pola hidup serba instan memaksa setiap sektor industri mulai melakukan inovasi digital guna mempercepat layanannya ke konsumen, tidak terkecuali industri keuangan. Salah satu inovasi keuangan yang cukup banyak memberi kemudahan nasabahnya adalah digital onboarding.
ADVERTISEMENT
Digital onboarding sendiri sebenarnya lebih banyak digunakan untuk pemasaran online. Dalam dunia perbankan, digital onboarding mengacu pada pengajuan membuat rekening lewat website ataupun aplikasi ponsel. Artinya, semua proses pembukaan rekening tabungan akan dapat dilakukan secara digital mulai dari awal hingga menerima kartu ATM.
Perjalanan digital onboarding hingga akhirnya masif digunakan pada sektor keuangan harus melalui jalan yang cukup panjang. Pasalnya dulu bank lokal Swiss masih memerlukan wawancara tatap muka sebagai proses standar mereka untuk membuka rekening baru.
Baru di tahun 2006, digital onboarding akhirnya mulai menjamah industri perbankan negara berjulukan Land of Milk and Honey tersebut. Dalam praktik digital onboarding mereka, Swiss FINMA mengizinkan bank-bank mengambil pelanggan baru mereka secara digital melalui otentikasi video. Hingga kini, digital onboarding di sana pun semakin diterima secara luas seiring dengan zaman yang juga serba digital seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, digital onboarding memang tergolong baru. Namun bukan berarti tidak bisa diterima oleh masyarakat, lho. Digital onboarding justru berpeluang besar diminati karena cocok dengan gaya hidup orang-orang di Indonesia, termasuk para millennials. Adapun beberapa bank yang sudah mulai menggandeng teknologi ini adalah DBS Indonesia dengan DigiBank dan Commonwealth Bank dengan Tyme Digital.
Faktor Pendukung Digital Onboarding di Indonesia
Bagaimana potensi digital onboarding ke depannya di Indonesia? Menurut Asian Banking & Finance, ada 3 hal pendukung yang ditaksir mampu mendukung jalannya digital onboarding ini. Diantaranya adalah:
1. Besarnya Pengguna Internet
Indonesia memiliki pengguna internet terbesar dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara ASEAN yang lain. Bukti ini tentu membuka peluang untuk berbagai platform digital seperti e-commerce dalam memperkenalkan teknologi belanja online andalannya. Platform tersebut membutuhkan sistem pembayaran digital sebagai pendukung. Otomatis, digital onboarding pun berpotensi ikut dilirik untuk memproses pembukaan rekening setiap penggunanya secara online.
ADVERTISEMENT
2. Banyaknya Generasi Hi-Tech
Faktor kedua yang mendukung digital onboarding adalah banyaknya generasi hi-tech di Indonesia. Mereka begitu mahir dalam mengulik teknologi, serta pastinya aktif berinteraksi melalui media digital hampir setiap hari.
Perubahan demografis dan perilaku ini dapat dianggap sebagai yang paling berpengaruh. Bahkan kaum muda kelas menengah di Indonesia saja cukup beradaptasi dengan sangat baik terhadap kemajuan teknologi. Jumlah pada segmen ini berkembang sangat pesat sehingga mempengaruhi prospek perbankan digital.
3. Adanya National Payment Gateway (NPG)
Kehadiran digital onboarding didukung sepenuhnya oleh Bank Indonesia. Hal ini tercantum pada Peraturan BI baru tentang penciptaan National Payment Gateway (NPG) yang diharapkan mampu mempercepat adopsi pembayaran elektronik di Indonesia.
Menurutnya, digital onboarding juga bisa meningkatkan interoperabilitas dan interkoneksi antar saluran transaksi. Faktor ini tak kalah mendukung jalannya digital onboarding agar semakin dipergunakan dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Keuntungan Menggunakan Digital Onboarding
Standar waktu pelayanan dalam proses pembukaan rekening tabungan di Indonesia rata-rata memerlukan waktu satu jam, mulai dari mengisi formulir, fotokopi data, menunggu pencetakan kartu ATM, verifikasi, hingga aktivasi internet banking dan mobile banking, beda halnya jika Anda memproses semua itu melalui teknologi digital onboarding.
Salah satu kelebihan yang ditawarkan digital onboarding adalah keuntungan dari segi waktu yang amat dipersingkat. Contoh nyata keuntungan tersebut adalah proses pembukaan rekening yang hanya memakan waktu 10 menit. Mengantri atau berkendaraan ke kantor cabang? Tentu tidak perlu lagi.
Anda cukup menyiapkan KTP, NPWP, dan smartphone yang aktif digunakan. Setelah berhasil diproses, rekening bisa langsung aktif dan kartu ATM atas rekening Anda pun akan dikirimkan beberapa hari setelahnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya memiliki rekening, berbagai layanan perbankan ternyata juga bisa Anda nikmati dengan adanya digital onboarding ini. Misalnya pengajuan KTA, produk reksa dana, asuransi, KPR, atau pinjaman modal usaha yang semua bisa didapat secara online. Layanan tersebut juga terdapat di CekAja.com, marketplace produk keuangan untuk kebutuhan Anda.