Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
BUDAYA MEMBACA
13 September 2017 20:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari C.C tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BUDAYA MEMBACA
Belum paham betul kita dengan era Informasi dan Teknologi, kita sudah dihadapkan dengan era Digitalisasi yang tidak pandang bulu meluluhlantakkan para pemain bisnis yang mengandalkan terjadinya dagang dengan cara 'face to face' menjadi 'online' di mana orang sudah tidak perlu bertemu dan untuk meraih kepercayaan cukup melihat ulasan para penjual di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang salah dengan era digitalisasi. Kita lah yang harus berubah. Beruntunglah kita berada di 'kendaraan' yang pas.
Bukan hanya sektor swasta yang berubah ke online, sektor pemerintah juga berlomba-lomba mempermudah layanan kepada masyarakat.
Hal ini sudah layak dan sepantasnya diiringi dengan merubah budaya orang Indonesia yang masih mengikuti pepatah "Malu bertanya sesat di jalan" karena semua keterangan sudah tertulis jelas.
Hari ini saya untuk kedua kalinya mengurus perpanjangan paspor di imigrasi.
Saya sangat senang melihat orang-orang pemerintah yang sudah terbiasa dengan sistem online, bahkan Bapak yang menunggu di penerimaan antrian yang ga 'mawaki' kalau faham tentang online pun terlihat piawai sekali.
Tidak ada wajah calo2 karena sistem online ini. ( calo pun akan alih profesi loh )
ADVERTISEMENT
Sekilas saya melihat si Bapak memandu seorang yang lebih muda ( harusnya lebih pintar ya ) untuk menginstall aplikasi antrian imigrasi.
Ada seorang ibu di depan saya dengan penampilan meyakinkan, bawa map isi dokumen2 asli untuk permohonan paspor, si Ibu membawa smartphone yang cukup ngetop dan seri lumayan canggih.
Si Ibu awalnya tanya ke Bapak penerima tadi, tentang apa saya lupa, yang pasti Bapak penerima tanya gini:
"Ibu sudah daftar antrian di aplikasi?"
Ibu: "oh belum...wah mesti daftar dulu ya? Gimana caranya pak? Oh mesti download dulu ya?"
( WTF )
Kalau istilah orang2 Surabaya bilang "enak tanya ae, kesuwen" ( lebih baik tanya saja, kelamaan )
ADVERTISEMENT
Entah antara terlalu lama beneran atau takut salah.
Yang sabar ya Pak melayani orang2 ini. 😁
Padahal di depan pintu Imigrasi sudah ada banner tentang himbauan mendaftar ke antrian.imigrasi.go.id
Mungkin orang-orang ga baca ya, dilewati begitu saja.
Saya yakin kasus seperti ini banyak terjadi setiap saat di kantor Imigrasi.
Semoga orang-orang yang kurang gemar membaca disadarkan dan dikembalikan ke jalan yang benar.
Amin.