The Finest Hours – the power of Human Mind

Sudah pada nonton film The Finest Hours?

Cerita yang diangkat dari kisah nyata seorang penjaga pantai junior di Amerika Serikat yang tiba-tiba h

arus mengemban tugas berbahaya dan kemungkinan kecil berhasil.

Adalah seorang Bernie, penjaga pantai yang sangat taat pada peraturan, detail-oriented, sampai mau nikah aja mau minta ijin komandan.

Tetapi siapa yang menyangka sifatnya yang untuk sebagian orang adalah ‘kekurangan’ ( siapa sih suka sama orang yang taat? ) menjadi suatu keuntungan.

Karena ketaatan nya inilah Bernie ahli dalam ‘menyiasati laut’ dan karena ketaatannya inilah Bernie mampu keluar dari ombak besar yang menghalanginya menyelamatkan para awak kapal USS Peddleton.

Akhirnya Bernie ‘terpaksa’ menyingkirkan sikap taatnya demi menyelematkan seluruh kru kapal USS Peddleton, kapal penyelamat CG 36500 yang dikemudikan seharusnya berkapasitas 12 orang dimuati 32 kru.

Yang namanya halangan datang bertubi-tubi bisa saja terjadi pada kita manusia, dalam film ini terlihat setelah melewati ombak besar, Bernie dihadapkan pada halangan yang lain yaitu listrik di pelabuhan Chatham padam, sehingga Bernie harus mengarungi laut seperti orang buta.

Karakter lain yang menyita perhatianku adalah Ray Sybert, seorang kru dalam USS Peddleton sangat memahami isi kapal dan mendadak menjadi pemimpin dalam penyelamatan seluruh kru dari tenggelamnya kapal tanker tersebut.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah:

1. Jangan menghiraukan apa kata orang yang menjatuhkanmu, percayalah pada diri sendiri dan kerahkan segala kemampuanmu untuk berjuang

2. Pemimpin adalah berdasarkan kemampuannya, bukan suatu jabatan. Orang akan respek dan menurut apa yang kita mau jika kita sudah menunjukkan kemampuan kita.

3. Hidup itu bervariasi, kadang naik kadang turun, kadang mudah, kadang sulit, tapi semuanya itu adalah tantangan yang harus kita hadapi dan hasilnya adalah naik level kualitas kemampuan kita.

CC