Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Indonesia, Pasar Potensial Ekonomi Digital
23 Februari 2018 10:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari CIPS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia akan segera menyongsong bonus demografi pada 2030 mendatang. Melimpahnya jumlah penduduk usia produktif tentu merupakan hal yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan capaian-capaian positif di berbagai bidang. Namun jumlah penduduk usia produktif yang melimpah saja tidak cukup untuk memaksimalkan bonus demografi. Penguasaan teknologi juga harus ditingkatkan untuk mendukung upaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri mengatakan, bonus demografi akan maksimal kalau para penduduk usia produktif tersebut memiliki kesehatan yang layak, pendidikan dan keterampilan yang memadai. Hal lain yang tidak kalah penting adalah lapangan pekerjaan yang mampu memanfaatkan potensi mereka. Lapangan kerja itu harus menyesuaikan kondisi yang ada. Kalau digitalisasi semakin maju, maka mereka dituntut untuk beradaptasi dan menguasai perkembangan teknologi digital seiring dengan era digitalisasi yang semakin modern.
“Digital economy memang jadi cenderung mendorong orang menjadi produktif dengan memanfaatkan teknologi. Contohnya para pebisnis muda sekarang banyak yang berbisnis di online business, bikin fintech dan lain-lain. Semua akan terbantu dengan teknologi tapi teknologi tidak akan menggantikan sepenuhnya. Dengan bonus demografi nanti diharapkan, dengan semakin canggihnya teknologi, generasi muda yang nanti ada harus lebih menguasai perkembangan teknologi digital,” terang Novani.
ADVERTISEMENT
Penguasaan teknologi digital adalah salah satu hal yang masih terbilang minim di Indonesia. Hal inilah yang harus diantisipasi dan diselesaikan oleh pemerintah jelang bonus demografi. Kalau kemajuan tekologi tidak dibarengi dengan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut, maka Indonesia dikhawatirkan hanya akan menjadi penonton dan pangsa pasar produk asing.
“Perkembangan teknologi digital memunculkan banyak peluang ekonomi bagi masyarakat. Misalnya saja kini sudah banyak orang yang memanfaatkan platform sosial media untuk berjualan atau menawarkan jasa. Ke depannya hal ini akan semakin berkembang dan menampilkan banyak peluang,” jelasnya.
Bonus demografi adalah keadaan di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Melimpahnya jumlah tenaga kerja usia produktif diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian dan membawa Indonesia menjadi maju
ADVERTISEMENT
Sementara itu kini Indonesia adalah pasar potensial ekonomi digital. Hal ini diperlihatkan dengan adanya peningkatan kontribusi pasar digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 10%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, kontribusi pasar digital terhadap PDB Indonesia adalah 3,61%. Jumlah ini kembali meningkat menjadi 4% pada tahun 2017. Novani mengatakan, jumlah ini diperkirakan akan mengalami kenaikan di 2018 yaitu sebesar 8 – 10%. Untuk itu, penguasaan teknologi digital harus diadaptasi oleh masyarakat Indonesia.