Konten dari Pengguna

Rumah Masa Kecilku Berhantu

Dwi Hapsari
Part time freelance writer and fulltime housewife Diploma Bahasa Jepang Unpad 03
26 September 2022 13:36 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Hapsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto pribadi
ADVERTISEMENT
Beberapa hal aneh yang aku ingat akan aku ceritakan disini. Rumah masa kecilku dulu berlokasi di daerah Bintaro, lokasinya di pojok jalan buntu bersebelahan dengan daerah kampung yang dibatasi oleh benteng berkawat. Lingkungannya sangat tenang dan teduh karena pada masa itu masih banyak terdapat pohon rindang. Di halaman rumah banyak pohon yang sengaja ditanam oleh ibuku karena beliau sangat menyukai tanaman. Halaman depan rumah ditumbuhi pohon jambu air, jambu batu, jeruk sunkist, jeruk nipis dan berbagai tanaman bunga.
ADVERTISEMENT
Sedangkan halaman belakang lebih luas sehingga terdapat pohon mangga yang sudah cukup besar, mungkin ayahku menanamnya semenjak orangtuaku baru menempati rumah tersebut. Pohon mangga tersebut sangat tinggi rindang dan berdaun lebat sehingga apabila sedang berbuah, hampir seluruh tetangga dapat merasakan mangganya yang harum dan manis sesuai dengan jenis mangga nya yaitu harum manis. Sewaktu kecil sampai SD kelas 6, aku selalu bermain di bawah pohon mangga tersebut karena rindang dan teduh. Kadang ayah suka memanjat pohon untuk mengambil mangga yang matang.
Selain pepohonan, di halaman belakang juga terdapat sumur dan gudang, yang berisi kamar untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak dipakai, beserta toiletnya. Banyak yang bilang pohon besar itu tempat tinggalnya jin, lalu gudang dan toilet yang berada dibelakang rumah juga merupakan tempat favorite mereka yang tak kasat mata. Tetapi perkataan orang tentang mitos tersebut, tak pernah aku hiraukan, mungkin karena saat itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti.
ADVERTISEMENT
Kejadian aneh pertama yang aku alami dulu, yaitu sewaktu umur 7 atau 8 tahun aku dan kakakku suka menonton film horor yang tayang setiap jam 8 malam di salah satu channel TV, aku dan kakakku menonton berdua sambil tidur-tiduran di karpet, sedangkan ayahku sedang duduk-duduk di teras rumah sambil merokok. Aku bisa melihat dari ruang TV karena tirai tebal di ruang tamu belum ditutup meskipun sudah malam. Hanya tirai tipis transparannya saja yang menutupi jendela ruang tamu menuju ke teras. Sehingga aku bisa melihat ayahku sedang duduk diteras meski tidak terlalu jelas.
Menjelang film selesai sekitar jam 9 malam, aku bermaksud untuk tidur dan menoleh sebentar ke teras depan melihat ayah lewat jendela yang hanya ditutupi tirai tipis, untuk mengetahui apakah ayahku masih merokok di luar. Aku melihat ayahku berpindah posisi duduknya, tadinya menyamping, menjadi memunggungi jendela. Jadi yang terlihat punggungnya dari jendela. Tetapi ada yang aneh, aku melihat bayangan di balik tirai tipis itu diposisi yang seharusnya kepala ayah, tetapi aku heran dan aneh, mengapa ada seperti bagian atas kepala bungkus tali pocong. Aku kaget sekaligus takut, jantungku berdebar. Hanya ingin memastikan lagi, aku berjalan lebih mendekati jendela untuk memastikan penglihatanku dan memastikan apa aku mengalami halusinasi karena sehabis menonton film misteri. Setelah berjarak hanya satu meter dengan jendela, aku memastikan apakah benar yang aku lihat tadi, aku memiringkan wajahku ke samping, menegaskan apakah itu benar-benar pocong, tak disangka bayangan itu pun ikut memiringkan kepalanya persis seperti yang aku lakukan. Sontak aku lari ke kamar ayah, dan mendapatkan ayah dan ibu ternyata sudah tidur disana. Jantungku berdegup kencang lalu aku langsung pergi ke kamar dan memejamkan mata berharap langsung bermimpi dan bisa melupakan kejadian tadi.
ADVERTISEMENT
Kejadian aneh kedua, kebiasaanku menonton TV di karpet sambil tidur-tiduran membuat aku sering tertidur didepan TV. Dan ayahku selalu mengangkatku pindah dari karpet ke tempat tidur. Kadang aku tidak sadar saat dipindahkan, kadang aku terbangun saat dipindahkan.
Saat itu seperti biasa aku sedang menonton film kesukaanku malam hari menjelang tidur. Dan ternyata aku ketiduran di karpet, seperti biasa pula ayahku mengangkatku ke kamar. Tetapi hal yang tidak biasa terjadi.
Sewaktu diangkat aku terbangun tetapi aku pura-pura tidur tetap memejamkan mata. Karena seringnya ayah mengangkatku aku hanya pura-pura tertidur. Tapi aku merasa aku diangkat bukan hanya dari karpet ke kamar, tetapi aku diangkat jauh keatas terus keatas dan terbang, aku merasakan terpaan angin dimuka dan kepalaku, angin malam dan suara angin bertiup membuatku yakin aku dibawa terbang keatas ke langit. Tetapi mataku tetap terpejam, karena aku sangat takut membuka mata. Dengan rasa takut yang teramat sangat. Aku tidak tahu akan dibawa kemana dan oleh siapa. Lalu aku berinisiatif meraba muka orang atau 'makhluk' yang membawaku terbang. Karena ingin memastikan apakah ini ayahku atau bukan. Dengan jantung yang masih berdebar, kurasakan muka yang aku raba seperti muka manusia, ada hidung, mata, dan bibir, selain itu aku juga merasakan rambut yang panjang. Dapat dipastikan 'makhluk' itu manusia, tetapi manusia yang seperti apa yang bisa terbang? Mengetahui ini aku agak sedikit lega karena bukan makhluk menyeramkan seperti monster atau hantu. Tetapi tetap saja aku masih takut karena aku sedang dibawa terbang, kalau aku membuka mata dan aku kaget atau terkejut melihat rupa makhluk tersebut, aku takut aku akan dijatuhkannya kebawah dan aku bisa mati. Itu pikiranku sewaktu dibawa terbang. Suara angin bertiup dan suara kain yang berkibar, aku berpikir mungkinkah makhluk ini memakai baju seperti baju zaman kerajaan dulu di film kolosal? Ataukah baju seperti kunti?
ADVERTISEMENT
Firasatku mengatakan bajunya seperti baju kerajaaan di film kolosal zaman dahulu, meski aku masih memejamkan mata, tetapi aku yakin dengan dugaanku. Selain aku meraba mukanya, aku juga mencium wangi yang seperti bunga, tidak tajam tetapi lembut. Aku tidak tahu bunga apa yang pasti bukan bunga melati atau mawar.
Saat kekalutan masih bersamaku, aku tidak ingat apa-apa lagi, lalu akupun tersadar dan bangun dari tidurku. Mimpikah? Bukan, aku yakin aku tidak sedang bermimpi. Aku bangun di tempat tidur dengan posisi yang aneh, yaitu dibawah kaki-kaki kakak dan nenekku. Biasanya aku tidur dengan posisi bersebelahan dengan mereka.
Pagi harinya aku bertanya pada ibuku, apakah aku tidur dikarpet dan dipindahkan oleh ayah malam kemarin? Kata ibuku, tidak. Ayahkupun berkata tidak. Sampai sekarang kejadian itu masih menjadi misteri di kepalaku dan belum ada jawabannya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya aku yang mengalami kejadian aneh di rumah itu. Kakakkupun mengalaminya juga, ia sering sekali mendengar suara-suara tertawa perempuan seperti suara tertawa kunti dikupingnya setiap malam, dan hanya dia sendiri yang mendengarnya.
Aku dan keluargaku pindah dari rumah itu tahun 2002. Rumahku dibeli oleh tetanggaku, sebelum rumah itu ditempati penghuni baru, tetangga sebelahku sering mendengar suara seperti suara orang sedang mandi dengan memakai gayung dari kamar mandi rumahku. Kebetulan kamar mandiku dan kamar mandi tetanggaku saling bersebelahan hanya dibatasi oleh tembok saja. Dan setelah ditempati oleh penghuni baru pun sering ada kejadian aneh terjadi. Mesin mobilnya menyala sendiri tanpa ada yang menyalakan mesinnya. Lalu ada angin kencang yang hanya berputar diatas genteng rumah tersebut sedangkan di rumah tetangga yang lain tidak ada. Sehingga membuat gentengnya berantakan.
ADVERTISEMENT
Sudah sekitar 20 tahunan aku mengunjungi lagi rumahku dulu, entah karena rasa kangen atau rasa penasaran aku ingin melihat rumahku dulu seperti apa sekarang. Rumah dipojok jalan buntu itu sudah sangat berubah. Bangunannya dua lantai, terlihat ada rooftop diatasnya. Halaman depannya juga sedikit, sudah tidak ada lagi pepohonan yang dulu menghiasi. Tetapi mengapa kulihat sangat sepi seperti tidak ditempati oleh penghuninya. Halaman depannya banyak terdapat barang-barang yang tidak terpakai. Aku coba lihat rumah sekitarnya pun, rumah tetanggaku dulu semua sepi seperti tidak berpenghuni. Dalam hati aku bertanya, mungkinkah rumah di sini penghuninya sedang bepergian semua, ataukah semua rumah disini sudah tidak berpenghuni?
End
ADVERTISEMENT