Konten dari Pengguna

Mengatasi Dampak Negatif Internet untuk Pelajar

Shafira Adlina
Seorang Ibu dengan dua anak yang juga berprofesi blogger di www.ceritamamah.com dan Asesor bersertifikasi BNSP sebagai pendamping UMKM dan pelaksana Ekspor.
16 Oktober 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafira Adlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dampak negatif internet dibuat pribadi oleh canva.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dampak negatif internet dibuat pribadi oleh canva.com
ADVERTISEMENT
Hari ini, internet menjadi salah satu kebutuhan yang tidak terelakan dari kehidupan. Kemudahan mendapatkan informasi, berita terkini, pengetahuan hingga hiburan. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa internet juga dapat memberikan beberapa dampak negatif.
ADVERTISEMENT

Dampak Negatif Internet Untuk Pelajar

Apalagi bagi anak. Internet untuk pelajar memang bermanfaat, tapi bagaikan koin memiliki dua sisi. Kali ini saya akan berbagai apa saja dampak negatif internet untuk pejar sebagai penggunanya. Internet tidak hanya berdampak buruk bagi diri sendiri, namun juga pada keluarga dan lingkungan sekitarnya. Apa saja dampak negatif dari internet untuk pelajar?

#1. Adiksi atau Kecanduan

Tidak hanya pengguna internet untuk pelajar sebetulnya. Setiap pengguna internet memang memiliki potensi kecanduan dengan berbagai aplikasi dan hiburan yang ada di internet.
Contohnya sering kita lihat adalah kecanduan penggunaan sosial media, karena terlena keasyikan di dunia maya mengganggap hal yang menarik sampai banyak orang yang lupa dengan kehidupan nyata. Apalagi pelajar yang notabenenya masih pelajar. Mereka tidak menemukan panggung apresiasi, kasih sayang yang di dunia nyata menjadi sibuk mencari like dan comment di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya adiksi media sosial, beberapa pelajar juga mengalami adiksi ke game online. Mereka menganggap game ini sebagai hal yang menarik sehingga lupa waktu.

#2. Kehilangan Waktu Produktif

Dampak selanjutnya adalah kehilangan waktu produktif. Bagi pengguna yang terpaku dengan berbagai banjir informasi di internet, tidak sedikit orang yang kemudian lupa waktu. Tanpa sadar telah satu jam atau berjam-jam men-skroll fyp TikTok atau Reels Instagram. Mereka terlena, terlewat waktu-waktu produktifnya bahkan melupakan kewajibannya.

#3. Mengganggu kesehatan mental

Tidak dapat dipungkiri salah satu dampak negatif dari internet adalah menyebabkan gangguan kesehatan mental. Kenapa?
Seseorang yang menghabiskan waktu terlalu banyak di dalam dunia maya dapat perlahan-lahan lepas dari kehidupannya di dunia nyata. Mereka akan bergantung terhadap internet untuk merasa diterima dan didengar. Mereka menemukan dunia lain yang penuh penerimaan dan hal yang menarik dan menyenangkan baginya.
ADVERTISEMENT
Ketika tidak bisa terkoneksi ke internet, rasa cemas, kesedihan, hingga depresi bisa terjadi. Atau malah sebaliknya jika sesuatu terjadi karena beda pendapat atau diserang komentar buruk dari orang lain di dunia maya akan menjadi beban pikirannya yang berlebihan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa internet berlebihan dapat mengganggu kesehatan mental.

#4. Terpapar Konten Tidak Pantas

Internet layaknya rimba raya dalam dunia maya, internet memiliki banyak sekali konten, baik konten positif atau pun konten negatif. Seperti konten pornografi atau pemikiran yang di luar prinsip agama dan keyakinannya masing-masing. Sayangnya, pornografi khususnya memang memangsa anak-anak. Kenapa? Karena konten-konten tersebut adiksi membuat orang kecanduan, dan banyak pembuat konten yang tidak pantas, yang bisa diakses oleh anak-anak.

#5. Perundungan Online

Keberadaan internet juga memicu semakin meningkat aksi cyber bullying, tidak sedikit kasus bullying online yang serius memberi dampak pada tumbuh kembang anak. Apalagi sebagian besar anak belum diajarkan adab di ber-media sosial dan mereka merasa “lebih bebas” berpendapat ketika di dunia maya, dan itu menjadi hal yang menarik bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut kalian apalagi ya dampak negatif internet untuk pelajar? Share di kolom komentar ya!
Nah, setelah membahas apa saja dampak negatif internet, kita jangan berlepas diri lalu meninggalkan internet (yang sebetulnya kita tidak melepas diri dari internet itu sendiri ya ga sih?). Justru kita harus menambah kompetensi untuk mencegah dampak negatif internet tersebut. Apa saja?
mencegah dampak negatif internet, ilustrasi dibuat pribadi dengan canva.com

Mencegah Dampak Negatif Internet Untuk Pelajar

Tantangan dunia internet ini harus disadari semenjak kehadirannya. Orang tua perlu iaktif ikut serta, karena anak-anak memang mudah sekali terpapat hal-hal yang disebutkan di atas tadi.
Anak-anak memang belum memiliki kompetensi untuk menyarig apa-apa yang ditangkapnya dalam dunia internet. Mereka menganggap semua yang di internet adalah hal yang menarik.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, kita tentu perlu memperhatikan usia anak. Maksuda dan tujuan kita tetap memberikan pengawasan dan pemahaman apa-apa yang ia dapat dan tidak dilakukan dengan internet.

#1. Pelajari internet secara komprehensif.

Banyak dari orang tua, jika dibandingan dengan anak tidak lebih luwes menggunakan internet. Ya faktor umur dan kemauan sebetulnya jadi kunci. Namun, kita perlu mempelajari cara menggunakan internet dengan baik. Sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan anak bagaimana cara menggunakan internet dengan baik sekaligus mengantisipasi dampak negatif internet.
Mulai dari pengaturan di browser, paparan iklan di aplikasi dan membatasi media sosial. Jangan sampai kita memberika suatu aplikasi yang kita sendiri tidak tahu cara penggunaanya dan dampak positif dan negatifnya untuk anak.

#2. Jalin komunikasi yang baik dengan anak.

Bukan, bukan tips praktis yang lebih saya berikan di artikel ini. Ada pondasi penting yang harus kita tanamkan pada anak agar mereka dapat menjauh dari dampak negatif internet. Apalagi mereka sudah berprofesi sebagai pelajar. Milikilah kemampuan komunikais yang baik dengan anak.
ADVERTISEMENT
Jika anak merasa diterima oleh kita sebagai orang tua, mereka akan bercerita apa-apa saja yang mereka temui di dunia internet. Baik pengalaman yang menyenangkan ataupun tidak. Jadi kita harus memastikan untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan anak.

#3. Tempatkan gawai di ruang tengah atau keluarga.

Mungkin ini agak sulit dilakukan, tapi hemat say aini saya membantu kita memantau anak. Terutama yang memiliki televisi dan tersambung internet yang tersambung tv langganan seperti IndiHome dari Telkom Group.
Sebisa mungkin hindari memberikan fasilitas gadget pribadi, baik itu komputer, laptop, atau tablet, yang dapat diakses dengan di kamar. Kita harus memberikan aturan penggunaan gawai-gawai tersebut dengan jelas. Baik durasi maupun apa saja yang diakses. Taruh gadget di ruang keluarga agar kita dapat memantau anak saat mengakses internet dan meminimalisir risiko mereka terpapar dampak negatif internet.
ADVERTISEMENT

#4. Gunakan pengaturan untuk menyaring konten tidak pantas.

Kini berbagai penyedia layanan internet ada yang sudah mengaktifkan pengaturan ini dari awal, walaupun tidak semua situs dewasa bisa tersaring.
Tapi kita masih bisa mengantisipasinya dengan memasang aplikasi parental control yang bisa diunduh di Google Play atau Apple App Store. Kita dapat menggunakan Kiddle, yakni layanan mesin pencari khusus untuk anak-anak yang dibuat oleh Google.

#5. Awasi penggunaan internet secara berkala.

Lalai dan pengabaian adalah kunci masuknya hal negatif ke anak kita. Sebagai orang tua kita harus aktif bertanya, berdiskusi dan mengecek secara berkala. Jadilah orang tua yang tepat sesuai dengan usia anak kita apalagi anak usia pelajar yang kita tahu emosinya mulai menantang. Asah terus skill komunikasi kita agar bisa menjadi teman diskusi yang baik pada anak.
ADVERTISEMENT

Penutup

Demikian dampak negatif internet dan cara mencegahnya sejumlah tips yang dapat membantu kita sebagai orang tua. Lakukan tips-tips tersebut sesuai tahapan usia dan karakteristrik anak. Jangan lupa lakukan perubahan dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri dan perlahan serta konsisten. Semoga membantu, salam.
Shafira Adlina