Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Umar Bin Khattab dan Pemuda Penggembala Kambing yang Jujur
27 April 2020 12:24 WIB
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Amirul Mukminin Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang kerap memperhatikan rakyatnya. Ia kerap blusukan untuk melihat sekaligus memperhatikan kehidupan rakyatnya. Jika melihat ada yang membutuhkan ia tidak sungkan untuk memberikan bantuan langsung.
ADVERTISEMENT
Suatu hari saat sedang blusukan, khalifah bertemu pemuda yang sedang menggembalakan kambingnya. Saat itu pemuda tersebut tengah sibuk menghalau kambingnya menuju ke kandang karena hari sudah hampir gelap.
Amirul Mukminin pun mendekati pemuda tersebut. Ia ingin mengujinya, lalu berkata,
“Sungguh banyak kambing yang kamu pelihara dan gemuk-gemuk pula keadaannya. Maukah kamu menjualnya satu kepadaku”
Pemuda yang tidak mengenali lawan bicaranya tersebut menjawab, “Kambing-kambing ini bukanlah milik saya, tetapi milik majikan saya. Saya hanyalah seorang hamba dan pengembala yang mengambil upah saja”
Amirul Mukminin pun berusaha terus merayu pemuda tersebut, “Saya pikir tidak mengapa kamu menjual seekor saja. Kamu akan mendapat uang yang banyak, dan jika majikanmu bertanya bilang saja kambing tersebut dimakan oleh serigala”
ADVERTISEMENT
“Tidak akan saya jual apa pun alasannya. Karena kambing-kambing ini amakan bagi saya”
Lalu Amirul Mukminin kembali bertanya, “Siapakah majikanmu dan di manakah tempat tinggalnya?”
Pemuda tersebut menjawab, “Si fulan, majikanku tinggal di balik atas bukit di ujung sana”
Amirul Mukminin terus berusaha membujuk penggembala tersebut supaya menjual seekor dari kambing-kambingnya, “Jika kamu menjual kambing itu, maka majikan kamu tidak akan melihatnya dan tidak akan ada yang melaporkan karena tidak ada siapa pun yang melihat”
Rayuan-rayuan tersebut tidak menggoyahkan pemuda penggembala. Sebaliknya ia tetap tegar dan menjawab,
“Memanglah majikan saya tidak dapat melihat, tetapi ada yang dapat melihatnya yaitu Allah swt dan saya sangat takut kepada Allah” jawab pemuda penggembala itu tegas.
ADVERTISEMENT
Mendengar itu Umar tersenyum puas.