Konten dari Pengguna

Layaknya Ujian Doktoral, Tahfizh Qur'an Juga Gelar Sidang dan Ujian Terbuka

11 November 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Layaknya Ujian Doktoral, Tahfizh Qur'an Juga Gelar Sidang dan Ujian Terbuka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pesantren Tahfizh Daarul Quran Bandung yang terletak di kecamatan Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, melaksanakan kegiatan ujian terbuka hafalan Al-Quran 30 Juz. Diikuti oleh 10 santri berprestasi yang sudah hafal 30 Juz/Hafizh 30 Juz, yang pada kesempatan kali ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 November 2021. Acara ini dihadiri langsung oleh gurunda KH Yusuf Mansur dan KH Ahmad Jamil, KH Yusuf Mansur selaku pimpinan umum Daarul Quran dan KH Ahmad Jamil selaku pimpinan direktorat pendidikan Daarul Quran.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berawal dari tahun 2017. Saat itu Ustadz Khoirurrazi Al Hafidz selaku pengasuh dan pemegang program tahfidz melihat sidang dan ujian terbuka di kampus S3, lalu beliau terinspirasi untuk mengadakan sidang dan ujian terbuka.
Secara definisi sidang dan ujian terbuka hafalan Al-Quran ini hanya diperuntukkan untuk santri yang sudah hafal 30 Juz, tetapi untuk menguji hafalannya secara mutqin (sempurna) dan komprehensif perlu dilakukan ujian-ujian dengan tahapan-tahapan salah satunya adalah tahapan tasmi’ 5 Juz, 10 Juz, 15 Juz sampai dengan tasmi’ 30 Juz.
Tahapan pertama adalah tasmi’, tahapan kedua adalah ujian menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penguji, tahapan ketiga adalah menafsirkan dari apa yang sudah dia pahami. Nah inilah yang disebut sidang dan ujian terbuka hafalan Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya KH Yusuf Mansur mengatakan bahwa “sudah benar kita mendirikan Pesantren Tahfizh Daarul Quran, karena ke depan lembaga pendidikan berbasis Al-Quran inilah yang akan banyak mewarnai pendidikan berasrama di Indonesia dan tentu akan memiliki banyak kurikulum-kurikulum yang berkembang sesuai zamannya”.
KH Ahmad Jamil juga mengatakan bahwa “Kita yang bersama Al-Quran akan terus mendapatkan keberkahan”.
Dalam acara tersebut Ustadz Hendy Irawan Saleh, pengasuh pesantren Daqu Bandung, mengatakan “Sudah waktunya anak-anak kita setelah menghafal Al-Quran masuk ke wilayah hafalan ayat, nomor ayat, nomor surah, baris dan juga tadaburnya, inilah yang nantinya akan menguatkan mereka dalam menghafal Al-Quran secara komprehensif.”
Menjadi sebuah kebanggaan dan keharuan bagi para wali santri yang ikut hadir dalam sidang terbuka ini. Mereka sangat tersentuh ketika mereka melihat anak-anak mereka menyelesaikan 30 Juz dan siap diuji untuk tasmi’ 5 Juz lalu mereka mohon doa dan sungkem seperti halnya mereka sungkem untuk melaksanakan pernikahan atau pada saat mereka selesai wisuda daripada gelar-gelar sarjana, semoga santri-santri kita ke depan bisa lebih baik lagi, insya Allah.
Kegiatan ditutup dengan peresmian Grha Tahfidz Al-Muzammil, sebagai wujud maksimalisasi program tahfizh di Pesantren Daqu Bandung.
ADVERTISEMENT