Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perjuangan Neneng Kholilah dan Asmaul Husna Bangun Rumah Tahfidz Putri di Mesir
4 Februari 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Neneng Kholilah dan Asmaul Husna, merupakan duo alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 12 Jakarta Barat yang ikut rombongan ke Mesir yang juga diberangkatkan oleh Ayahanda Yusuf Mansur. Mereka berdua berangkat bersama lima orang pendiri RTM (Rumah Tahfidz Mesir) yang juga selaku teman semasa di MAN.
ADVERTISEMENT
Setibanya di Mesir mereka berdua juga ikut andil dalam pembentukan RTM. Selama satu tahun mereka ikut dalam kegiatan RTM seperti; setoran hafalan, tasmi', dan juga kajian kitab. Karena memang, RTM menerima dan membuka setoran maupun kajian untuk putri tapi tidak berbasis muqim. Dari sini tercetus ide dan gagasan dari mereka untuk membentuk cabang RTM khusus Banat (Putri) berbasis muqim.
Kemudian dua sejoli ini mulai merancang dan mencanangkan Rumah tahfidz tersebut. Dimulai dari meminta restu dari para kiai dan juga nasihat dari guru-guru di RTM. Dan pada akhirnya, dengan bimbingan dan dukungan dari ustadz Azwar dan ustadz Wildan dan juga teman-teman dari RTM, Rumah tahfidz putri yang mereka impikan terwujud.
ADVERTISEMENT
Namun tidak lama setelah itu, ustadz Wildan memutuskan untuk pulang ke Indonesia karena sudah menyelesaikan studinya di Mesir. Keberadaan ustadz Wildan yang menjadi pembimbing dan juga guru di RTM terkenang dengan jasa beliau. Saat ini posisi ustad Wildan digantikan ustadz Qosim Jaelani yang menjadi penerima setoran dari santri putri RTM. Ustad Qosim menerima setoran di tengah menulis tesis magisternya di bidang fikih. Terkait dengan teknis setoran, khusus untuk putri menggunakan kain penghalang atau tirai. Jikalau yang ingin menyetorkan hafalan ramai, dibantu oleh santri-santri yang telah menyelesaikan hafalannnya (Hafidzah).
Keberadaan RTM saat ini mulai berkembang pesat di bawah asuhan ustadz Azwar, yang menjadi guru dan juga pembimbing dari awal sampai sekarang. Kini jumlah santri yang muqim masing-masing per rumah tahfidz sebanyak 15 orang, jika ditotal menjadi sekitar 60 orang belum terhitung dengan yang non muqim.
ADVERTISEMENT
Kini Neneng Kholilah dan Asmaul Husna yang menjadi penggagas dan pembentuk Rumah tahfidz putri sudah menyelesaikan studi S1 di Universitas Al azhar, Cairo. Keduanya mengambil jurusan Syariah Islamiyyah.
Ditulis oleh Nizar Nurfadillah, Alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an yang sedang menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.