Pesan Prof. Huzaemah untuk Generasi Muda

Konten dari Pengguna
16 Juni 2021 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesan Prof. Huzaemah untuk Generasi Muda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Islam sebagai agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Perkembangan islam juga sejalan dengan menjamurnya teknologi dan informasi. Islam tak hanya dibutuhkan sebagai pengawal globalisasi, namun juga sebagai pijakan dari terbentuknya pembaharuan.
ADVERTISEMENT
Islam sangat terbuka dengan ilmu pengetahuan baru. Rasulullah SAW pun mengajarkan agar kita belajar sejak lahir hingga masuk liang lahat, hingga menganjurkan untuk menggali ilmu di negeri Cina. Sampai saat ini sudah banyak pemikiran islam ditransformasikan dalam berbagai kebijakan.
Di Indonesia sendiri, banyak cendekiawan muslim-muslimah yang ahli di berbagai bidang dengan pijakan agama yang kuat. Salah satunya adalah sesepuh ahli perbandingan mazhab asal Donggala, Sulawesi Tengah, Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo.
Beliau adalah pembelajar ulung yang concern terhadap isu sosial di Indonesia. Prof Huzaemah tercatat sebagai perempuan pertama (1981) yang berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Al-Azhar, kairo, Mesir, dengan predikat cumlaude. Sata ini, wanita kelahiran 30 Desember 1946 ini menjabat rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta periode 2018-2022.
ADVERTISEMENT
Karir akademiknya juga berpengalaman sebagai Pembantu Dekan I di Fakultas Syariah dah Hukum, Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga turut andil di lembaga nasional sebagai anggota Komisi Fatwa MUI sejak tahun 1987 serta anggota Dewan Syariah Nasional MUI sejak 1997 dan sejak 2000 yang telah melahirkan berbagai keputusan krusial terkait pertanyaan umat.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Bisyri pun berkesampatan sowan ke kediaman beliau, di Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. Kunjungan itu dilakukan saat beliau sedang beristirahat dari kesibukannya, Hari Sabtu (12/6/2021) kemarin.
Tak ada misi khusus bertemu beliau. Karena sejatinya bertemu dengannya merupakan sebuah keistimewaan. Baru sebentar mujalasah dengan beliau, terang sekali bahwa Prof. Huzaemah adalah pecinta ilmu. Hidupnya diabdikan untuk ilmu.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu penggalan obrolan hangat itu, tim LSP bertanya, “bagaimana agar kami yang masih muda-muda memiliki kecintaan kepada ilmu?”. Beliau tampak terdiam sejenak, lalu berucap, “mencintai ilmu tak dapat dibuat-buat, tak dapat direkayasa.”
Tak hanya ilmu, Prof. Huzemah adalah seorang tradisonalis-kontemporer dalam beragama, terutama kala menyikapi perkembangan keilmuan. Masih teringat kala beliau bersama 2 orang rekannya membendung gerakan yang memproklamirkan perempuan bekerja di sektor publik. Baginya, peran domestik perempuan harus mendapatkan posisi yang tidak lebih sedikit dibandingkan peran publiknya, sesuai risalah Rasul SAW. Sebuah pandangan yang dianggap “berdiri dengan dua kaki”.
Karakternya tak lepas dari kiprahnya dalam Jamiyyah Al-Kahirat pimpinan As-Sayyid Al-Habib Idrus bin Salim al-Jufri. Ia mengatakan, “Dulu, guru saya berpesan, ‘teruslah belajar, dan teruslah mengajar.’ Kedua hal itu, tak mungkin dapat dilakukan dengan benar kalau tidak terus-menerus membaca.”
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah lembaga penjamin kapasitas keilmuan berbagai sektor di Daarul Qur’an, tentunya ilmu yang diberikan Prof Huzaemah amat tak ternilai. Tim LSP Daarul Qur’an pun sepakat mengikuti dawuh beliau untuk terus membaca agar mampu memahami sebuah ilmu. Bahkan, kata Prof. Huzaemah lagi, ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun pada Rasul adalah syariat membaca.
Memperkaya ilmu dengan membaca itulah seseorang akan mampu mengubah nasibnya. Suatu ketika Prof Huzaemah berpesan pada muridnya, Nadirsyah Hosen,
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mau mengubah nasibnya. Kalau Allah saja tidak bisa mengubah nasib kamu, bagaimana kamu berharap saya akan membantu kamu untuk mengubah nasib kamu, kalau kamu sendiri tidak mau mengubahnya?”
ADVERTISEMENT
Pesan memperkaya ilmu yang disuguhkan Prof Huzemah sangat berarti bagi Tim LSP Daarul Qur’an. Ketika mereka telah menjamin semua sumber daya Daarul Qur’an memenuhi kapasitasnya karena kekayaan ilmu yang dimiliki, maka dream yang dicanangkan Daarul Qur’an bukan isapan jempol belaka.