Konten dari Pengguna

Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta, Pondok Qurani Modern Bernuansa Alam

24 November 2022 12:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampak depan Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta.
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Jalan Raya Barat Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, merupakan favorit jalur touring para pelancong.
ADVERTISEMENT
Di jalur ini kerap terlihat rombongan pemotor, pemobil, hingga pesepada berjalan beriringan.
Jalanan berliku dengan lingkungan asri yang banyak pepohonan membuat jalur ini asyik dijelajahi.
Dalam suasana pepohonan rindang ini terselip sebuah pondok pesantren modern bernama Pesantren Daarul Mansur Wanayasa.
Pesantren Daarul Mansur Wanayasa terletak di Jl. Raya Barat Wanayasa, RT/RW 01/01, Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Nuansa pondok modern sudah terlihat dari pagar masuk yang terbuat dari besi menjulang dengan tinggi sekitar 3 meter.
Memasuki area pondok, terdapat sebuah bangunan 3 lantai di sebelah timur pintu gerbang yang berfungsi sebagai mushola, aula dan asrama santri.
Di seberang bangunan tersebut, terdapat area terbuka yang dikelilingi pepohonan. Area ini dilengkapi meja dari kayu serta bangku dan beberapa saung.
Salah satu sudut area terbuka hijau Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta.
Pepohonan rindang mengelilingi setiap sudut area pesantren. Salah satunya di area gazebo tempat para santri belajar.
ADVERTISEMENT
Keunikan lain pesantren ini yakni terdapat pada bangunan asrama santri putri. Bangunan ini berbentuk segitiga yang berjumlah 2 buah dan berjejer rapi di ujung utara area pesantren.
Pesantren Daarul Mansur Wanayasa sendiri berdiri di tanah seluas 1,2 hektar ditambah tanah untuk pengembangan bangunan seluas 20 hektar.
Jumlah santri yang mondok di sini sebanyak 200 santri dengan rincian 92 santri putra yang terdiri dari 67 santri tingkat SMP dan 25 SMA.
Sementara itu santri putri berjumlah 108 anak, dengan rincian 68 santri tingkat SMP dan 40 SMA.
Asrama santri dengan bentuk bangunan sang unik.
Ustad Iman Fathurrohman selaku pengasuh Pesantren Daarul Mansur Wanayasa berkisah awal pendirian pesantren ini.
Menurut ceritanya, lokasi pesantren dulunya merupakan sebuah rumah makan bernama Roemah Tjengkeh.
ADVERTISEMENT
Hingga salah satu pewakif (pemberi wakaf) Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, yakni Haji Budi Hartawinata, membeli tanah rumah makan tersebut di tahun 2016.
Haji Budi kemudian mewakafkan tanah ini untuk pendirian pondok pesantren kepada Ustad Yusuf Mansur.
Selanjutnya operasional rumah makan masih diteruskan di samping penambahan lokasi camping ground, arena paintball, atv, serta panahan.
Qadarullah tahun 2019 ada Covid yang membuat rumah makan ini vakum,” cerita Ustad Iman.
Ustad Iman yang menjadi pengasuh pondok sejak 2021 ini kemudian menuturkan jika pewakif dan pengelola menyepakati area ini menjadi sebuah pesantren.
“Kalau cerita dari Haji Budi, memang beliau awalnya membeli tanah dan bangunan ini untuk mendirikan pesantren. Sehingga mimpi beliau itu akhirnya terwujud,” ujar Ustad Iman.
Potret santri mengambil jatah makan siang di Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta.
Hingga akhirnya di tahun 2021, sejumlah 220 anak diterima sebagai santri pesantren yang diberi nama Daarul Mansur Wanayasa ini.
ADVERTISEMENT
Suasana yang dikelilingi pepohonan, kata Ustad Iman, membuat pengelola pesantren berinisiatif membuat kegiatan yang berhubungan dengan alam.
“Kita buat kegiatan berkebun, menanam cabai, singkong, jagung, kol. Ini juga ada pohon durian, manggis, pisang jambu air, dan jambu batu,” terang Ustad Iman.
“Memang Ustad Yusuf Mansur dan Haji Budi menginginkan santri selain ngafal Quran juga tadabbur Alquran dan alam dengan metode MTYM (Metode Tahfizh dan Tadabbur Yusuf Mansur),” lanjut Ustad Iman.
Selain itu, saat ini juga terdapat tambahan pembelajaran metode Tamyiz yang selaras dengan kurikulum tadabbur Alquran dan alam.
Ustad Iman bersyukur dengan suasana asri Pesantren Daarul Mansur Wanayasa ini. Para santri pun akhirnya kerasan mondok.
“Dengan banyaknya pohon-pohon ini anak-anak juga jadi pada seneng ngambilin buahnya. Jadi mereka juga kayak merasa di rumah,” kata Ustad Iman.
ADVERTISEMENT
Pengembangan pesantren akan terus berlanjut. Menurut penuturan Ustad Iman, lokasi pesantren nantinya akan dijadikan kantor manajemen.
Sementara asrama santri dan ruang kelas serta kelengkapan fasilitas lain akan dibangun di lahan 20 hektar tadi.
Nuansa alam Pesantren Daarul Mansur Wanayasa membuat betah para santri.
Ustad Iman pun berharap para santri semakin betah di Pesantren Daarul Mansur Wanayasa dan mampu mewujudkan cita-citanya.
“Tetap semangat untuk menghafal Alquran dan jangan bosan untuk menjadi orang baik yang istiqomah,” pesan Ustad Iman pada para santri.
Tentunya perkembangan Pesantren Daarul Mansur Wanayasa juga tak terlepas dari peran wali santri. Ia pun berharap, para wali santri terus mendukung pengelolaan pesantren.
“Terus doakan kami, doakan pesantren agar bisa tumbuh dan kokoh. Dan yang paling penting bahwa pondok itu perlu dibantu, dibela, dan diperjuangkan,” tutur Ustad Iman.
ADVERTISEMENT