Serunya Pawai Obor, Buka Kemeriahan Iduladha di Pesantren Daqu Putri Cikarang

Konten dari Pengguna
23 Juli 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serunya Pawai Obor, Buka Kemeriahan Iduladha di Pesantren Daqu Putri Cikarang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
19 juli 2021, tepat pukul 20.00 WIB, santriwati telah siap, berbaris rapi dengan berbagai kostum sesuai maskot asrama mereka. Malam itu, mereka akan berkeliling area Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang dengan memebawa obor bak parade pembukaan Olimpiade Tokyo yang sedang berlangsung di negara Jepang. Tapi, ini bukan pawai perlombaan, melainkan menyambut salah satu hari raya Umat Islam, yakni Iduladha.
ADVERTISEMENT
Walaupun takbir keliling hanya dilaksanakan di dalam area pesantren, namun tak mengurangi semangat para santriwati. Dengan riang gembira mereka melafadzkan takbir “Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...” diiringi dendangan berbagai alat musik buatan mereka sendiri. Ada yang membawa galon, ember, gayung, rebana, dan masih banyak lagi.
Malam itu benar-benar hidup. Berbeda dari malam biasanya. Tapi, ini bukan keseruan terakhir dalam perayaan Iduladha di sini. Masih banyak kemeriahan yang menanti.
Keesokan harinya, 20 Juli 2021, bertepatan dengan 10 Dzhulhijjah di hari raya Iduladha, pukul 07.00 WIB, santriwati bersama para asatidz dan asatidzah melaksanakan sholat ‘id berjamaah di lapangan. Dalam khutbah seusai sholat ‘Id, Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Putri Cikarang, Ustadz Hery Setyawan, menyampaikan beberapa nasihat.
“Di hari raya Iduladha ini kita tidak hanya menyembelih kambing, sapi. Tapi kita juga harus menyembelih sifat sifat penyakit hati kita iri, dengki, dan penyakit hati lainnya” ujar beliau.
ADVERTISEMENT
Sebagai santri yang hidup bersama dengan teman-teman, memang rentan menimbulkan penyakit hati tersebut. Maka dari itu, momen Iduladha ini juga jadi ajang muhasabah bagi segenap penghuni pesantren.
Hidangan nikmat sudah tersedia untuk disantap pasca pelaksanaan sholat ‘Id. Sebelumnya, penghuni pesantren juga saling bersalam-salaman. Melunturkan dosa-dosa antar sesama sekaligus membersihkan hati. Insya Allah.
Keseruan berlanjut, tentu saja, dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Alhamdulillah, di tahun ini, Pesantren Daqu Putri Cikarang menyembelih 8 ekor sapi dan 88 ekor kambing.
Satu per satu hewan kurban dikuiliti lalu dicacah dan diukur beratnya untuk dibagikan. Keberkahan tak hanya bagi para penerima daging, para santri pun kecipratan. Untuk merayakannya, maka digelar perlombaan membakar satai.
Konsep lombanya bukan hanya bagimana cara membakar dan ketepatan waktu, tapi rasa yang dihasilkan juga harus menggugah selera para juri. Mirip acara Master Chef yang tayang di tv nasional, dengan kearifan lokal khas Umat Muslim.
Tentu saja, dengan semangat para santriwati memberikan satai terbaik yang akan diberi nilai oleh para juri. Tapi, ini bukan hanya tentang perlombaan. Siapapun pemenangnya, yang penting acara ini semakin mempererat ukhuwah antar para santriwati, juga asatidz asatidzah serta segenap penghuni pondok Pesantren Daqu Putri Cikarang.
ADVERTISEMENT