news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa itu Cermat?

Tim cermat
Cerita Maluku Utara | Partner Kumparan 1001 Media Online
Konten dari Pengguna
8 Februari 2019 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim cermat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dhini Hidayati, Kepala Kolaborasi kumparan dan Andreas Ekoyono, Chief Corporate Strategy kumparan, saat memaparkan materi. Foto: Faris Bobero.
zoom-in-whitePerbesar
Dhini Hidayati, Kepala Kolaborasi kumparan dan Andreas Ekoyono, Chief Corporate Strategy kumparan, saat memaparkan materi. Foto: Faris Bobero.
ADVERTISEMENT
“Apa itu Cermat?”
“Kenapa (pakai nama) Cermat?”
Dua pertanyaan itu selalu hadir ketika saya pulang ke Ternate, setelah mendapat kesempatan langka mengikuti onboarding 1001 Start-Up Media Online oleh kumparan di Jakarta sejak 23 sampai 26 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
“Cerdas. Jadinya, cerdas cermat,” kata saya iseng.
Orang-orang yang bertanya pun tertawa. Setelah itu berlalu, tak lagi ada pertanyaan lanjutan.
Saya sengaja jawab begitu. Bagi saya, bukan soal nama, yang terpenting adalah makna – tindakan dari nama media itu.
Meskipun sebagian teman-teman saya menduga-duga akan nama cermat. Bahkan, ada yang bilang nama yang saya buat adalah sebuah kebetulan.
Jadi, begini ceritanya, nama cermat lahir di kantor kumparan, saat hari terakhir saya dan 35 teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia menerima materi-bekal pengetahuan dari Andreas Ekoyono, Chief Corparate Strategy kumparan.
“Mas, saya punya mimpi bersama teman-teman di daerah untuk membangun media. Saya ingin tahu bagaimana ekosistem media kumparan, agar bisa menjadi contoh saya dan teman-teman di Maluku Utara,” tanya saya pada Andreas Ekoyono.
ADVERTISEMENT
“Ada empat ekositem yang harus diperhatikan, pertama, membangun kredibilitas untuk membenahi kualitas jurnalistik. Kedua, memerhatikan apa yang menjadi minat baca.
Ketiga, menjalin hubungan dengan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah hingga komunitas, sebab mereka adalah sumber. Dan yang keempat, menjalin hubungan dengan pihak advertiser agar bisnis media tidak mati,” kata Andreas, di Kantor kumparan.
Andreas bilang, kita tidak harus seperti superman kerja sendiri, sekarang adalah era The Avengers. Semua berkolaborasi. Itu sebabnya, kumparan ingin teman-teman di daerah juga besar, tidak hanya kumparan.
Saya mencatat dengan serius setiap penjelasan materi di buku kecil yang bertuliskan Saya #sekarangkumparan. Saking banyak yang saya catat, bahkan mencoba merumuskan lahirnya ide: cermat, nama media yang akan saya dan teman-teman jalankan.
ADVERTISEMENT
Dalam kamus Tesaurus mengartikan Cermat: 1. awas, hati-hati, jeli, ketat, open, saksama. Telaten. Teliti; akurat, eksak, korek. 2. Gemi, hemat, irit, mencermatkan-mencermati, memerhatikan, mengamati, menilik; kecermatan, akurasi, ketelitian.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa terkait dengan nama cermat singkatan dari Cerita Maluku Utara, partner resmi Kumparan 1001 Start-Up Media online. Nama ini untuk menegaskan pada diri saya dan teman-teman agar terus belajar dengan teliti; melihat, menulis, dan ceritakan dengan cermat tentang Maluku Utara.
Pekerjaan rumah yang menantang bagi kami di cermat adalah, bagaimana menuturkan sketsa kehidupan; sosial-budaya, sejarah pulau-pulau kecil di Maluku Utara. Sebab, Maluku Utara kaya akan keberagaman kehidupan di pulau-pulau kecilnya.
Terakhir, satu pesan dari Budiono Darsono, Presiden Komisaris Kumparan yang selalu tertanam di ingatan saya. “Apapun yang terjadi, jaga dignity (harga diri), sebab dignity membuat kita jadi digdaya.”
ADVERTISEMENT
Faris Bobero