Konten Media Partner

3 Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Tewas Tertimbun Longsor

11 Maret 2019 15:41 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pencarian korban, karyawan  PT Bhakti Pertiwi Nusantara yang tertimpa longsor saat bekerja menggali material nikel di Bukit Moro-moro, Halmahera Tengah. Foto Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian korban, karyawan PT Bhakti Pertiwi Nusantara yang tertimpa longsor saat bekerja menggali material nikel di Bukit Moro-moro, Halmahera Tengah. Foto Istimewa.
ADVERTISEMENT
Empat karyawan tambang nikel PT Bhakti Pertiwi Nusantara (BPN) yang beroperasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara, dikabarkan tertimpa longsor saat bekerja. Tiga di antaranya meninggal dunia dan satunya luka parah. Korban luka dirawat di Rumah Sakit Weda, Halmahera Tengah.
ADVERTISEMENT
Tiga karyawan yang meninggal dunia yakni Anto Pipa, Yusuf Lini, dan Bayu Hendra Togo. Sementara yang luka parah dan dibawa ke RS adalah Novian, pekerja asal Manado.
Kronologi kejadian bermula saat keempat karyawan PT BPN diketahui tengah melakukan aktivitas pengerukan material tanah biji nikel sekitar pukul 03.00 WIT pada Minggu (10/3). Saat pengerukan berlangsung, tiba-tiba terjadi longsor.
Keempat karyawan tersebut tertimbun bersama tujuh unit alat berat di antaranya lima unit ekskavator, satu unit grider, dan satu buah truk. Usai kejadian, dua korban longsor dapat ditemukan kecuali Bayu Hendra Togo.
Proses pecarian sempat dihentikan. Tubuh Bayu baru berhasil ditemukan pada pukul 09.00, Senin (11/3).
Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Andri Hariyanto, yang turun ke lokasi kejadian, mengatakan pihaknya terus menyelidiki penyebab longsor.
Tubuh Bayu Hendra Togo saat ditemukan pada pukul 09 WIT, Senin (11/3) Foto Istimewa
Menurut penuturan warga Sagea, Halmahera Tengah, yang rumahnya berjarak kurang lebih 20 kilometer dengan berjalan kaki dari lokasi kejadian menuturkan, bukit yang dibongkar oleh perusahan itu bernama Gunung "Moro-moro". Moro-moro artinya jin. Dalam kepercayaan warga, gunung itu merupakan tempatnya para moro atau jin. (RDS)
ADVERTISEMENT