3 Rekomendasi Tempat Wisata di Pulau Gebe, Halmahera Tengah

Konten Media Partner
4 Agustus 2019 14:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ubitos, sebuah titik destinasi dengan hamparan pasir putih ini berada di Telaga Yoi. (Foto: Rajif Duchlun/cermat)
zoom-in-whitePerbesar
Ubitos, sebuah titik destinasi dengan hamparan pasir putih ini berada di Telaga Yoi. (Foto: Rajif Duchlun/cermat)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang ingin berlibur atau sedang mencatat daftar tempat kunjunganmu di Maluku Utara, boleh memasukkan Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, sebagai pilihan destinasimu juga.
ADVERTISEMENT
Pulau Gebe, sebuah pulau yang berada di ujung tenggara kaki Pulau Halmahera ini, mempunyai beberapa tempat indah untuk berlibur bersama keluarga atau orang-orang terdekat.
Selain bisa digunakan untuk berkemah, melihat keindahan alam, menikmati hasil lautnya, juga dapat dijelajahi untuk pembuatan video dan foto-foto pre-wedding.
Kalau kamu tertarik, berikut ada tiga tempat indah di Pulau Gebe yang direkomendasikan untuk kamu.
1 . Mangrove Kacepi
Wisata Mangrove Kacepi. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Desa Kacepi di Pulau Gebe memiliki hamparan pohon bakau yang memesona. Keindahan ini yang membuat pemerintah desa menata area tersebut untuk destinasi wisata.
Terdapat beberapa fasilitas wisata, seperti gazebo, ayunan, tempat karaoke, hingga lokasi foto yang Instagram-able. Menariknya, di tempat ini disediakan warung kopi juga jaringan Wi-Fi untuk pengunjung.
ADVERTISEMENT
Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Gebe. Dari arah pelabuhan untuk sampai ke sini hanya butuh waktu sekitar lima menit naik motor atau mobil. Desa Kacepi pun sangat dekat dengan pasar yang juga terdapat beberapa penginapan.
Harga karcis untuk bisa menikmati pesona Wisata Mangrove Kacepi sangat terjangkau. Pengunjung hanya perlu merogoh uang Rp 5.000 untuk masuk ke area tersebut.
2. Pantai Umera
Pantai Umera, Pulau Gebe. Foto: Ibra Doyado/Garasi Genta
Desa Umera memiliki pantai yang sangat eksotis. Pasir putih halus memanjang. Sementara, pesisirnya membentuk sedikit teluk.
Menikmati angin bertiup kencang di pesisir, pepohonan rindang yang tersebar sepanjang pantai, hingga cerita sejarah yang melekat di desa ini.
Umera memang terkenal sebagai titik pergerakan merebut Irian Barat. Di desa ini juga, menurut cerita warga, Tuan Guru Haji Salahuddin, seorang tokoh agama sekaligus pejuang yang sangat familier di Halmahera Tengah pernah membina para tokoh setempat berjuang melawan penjajah.
ADVERTISEMENT
Untuk sampai ke desa ini, dari arah pelabuhan membutuhkan waktu sekitar satu jam naik motor atau mobil. Biasanya, akhir pekan atau momen hari raya seperti Lebaran, akan ramai pengunjung.
3. Telaga Yoi
Apabila air surut, bisa berjalan jauh mendekati tengah Telaga Yoi. Juga dengan mudah menambatkan perahu. Foto: Fahriadi Yusuf Abdulfattah/Garasi Genta
Telaga Yoi adalah sebongkah 'surga' yang jatuh ke bumi. Begitulah kalimat yang tepat untuk destinasi yang satu ini. Posisi telaga sendiri memang berada di sisi Pulau Yoi.
Membentuk serupa danau, seperti cekung. Kendati begitu, perairan ini adalah perairan air laut, bukan air tawar. Uniknya, ada semacam 'pembatas' antara laut luas dengan bagian dalam telaga yang teduh serta hijau.
Ombak besar yang datang dari laut luas akan sontak jatuh membuih di batas telaga. Hamparan pulau, pasir putih halus, dan teluk mengelilingi telaga ini.
ADVERTISEMENT
Rindang pepohonan bakau dan cemara yang berderet sepanjang pantai, burung-burung yang hinggap dari ranting ke ranting, juga banyaknya ikan juga kepiting, menambah kenikmatan sensasi kunjungan ke tempat ini.
Untuk sampai ke Telaga Yoi, bisa menggunakan perahu tempel dari pesisir Desa Sanafi, Pulau Gebe. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Di Pulau Yoi, hanya terdapat satu desa, yakni Desa Umiyal.
Pengunjung akan berjumpa dengan orang-orang Umiyal yang ramah. Mereka sangat antusias menerima setiap pengunjung.
Nah, sudah tahu kan tempat indah di Pulau Gebe? Tunggu apa lagi, masukkan ke daftar kunjunganmu! Pergilah ke sini bersama keluarga atau orang-orang terdekat.
Reporter: Rajif Duchlun