30 Guru Honorer SMP Islam 1 Ternate Belum Digaji Sejak Desember 2019

Konten Media Partner
29 Februari 2020 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Sekolah Menengah Pertama Islam 1 Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Fardi M. Nur/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Sekolah Menengah Pertama Islam 1 Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Fardi M. Nur/cermat
ADVERTISEMENT
Sebanyak 30 guru honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam 1 Kota Ternate, Maluku Utara, belum menerima upah mengajar sejak Desember 2019. Pihak sekolah sendiri kewalahan.
ADVERTISEMENT
Kepala SMP Islam 1 Ternate, Wahaya Umasohy, kepada cermat, Sabtu (29/2/2020), mengaku kasihan dengan nasib para guru honorernya.
"Tugas dan tanggung jawab sudah dijalankan, tapi gaji mereka tertunda. Kami juga tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.
Dulu, kata dia, sistem uang komite sekolah selalu dibayar per bulan, sehingga bisa disiasati untuk membayar upah mereka.
Namun sekarang, kata Wahaya, sistemnya berbeda. "Uang komite dibayar per semester," katanya.
Saat ini, uang komite sekolah hanya Rp 50 ribu untuk di kelas 7 dan 8."Uang itu digunakan untuk pembangunan sekolah," katanya.
Sedangkan biaya Rp 100 ribu pada kelas 9, kata Wahaya, untuk partisipasi ujian. "Baik itu kelengkapan ujian dan kebutuhan lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMP Islam sebesar Rp 50 persen belum cukup untuk membayar upah para guru honorer.
Kepala SMP Islam 1 Kota Ternate, Maluku Utara, Wahaya Umasohi. Foto: Fardi M. Nur/cermat
"Walaupun pencairannya tiga kali setahun, itupun masih kurang, saking banyaknya jumlah guru honorer di sekolah kami," bebernya.
Sekadar diketahui, upah guru honorer SMP 1 Islam Ternate bervariasi, sesuai jam mengajar dan pendapatan sekolah.
Jika dijumlahkan hingga sebulan sekira Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu-an per guru honorer. Sedangkan jumlah siswa SMP 1 Islam Ternate sendiri sebanyak 1078 orang.
Sementara, dalam regulasi terbaru tahun 2017 mengharuskan 32 orang murid dalam satu ruangan. Minimumnya 20 orang. "Makanya ribet, khususnya guru-guru yang terverifikasi," katanya.
Di SMP 1 Islam, kata dia, baru dua orang guru yang terverifikasi. Masing-masing dari jurusan IPA dan IPS.
ADVERTISEMENT
Sedangkan syarat untuk tersertifikasi, para guru honorer harus sarjana. "Dari jumlah 30 guru honorer, hanya sedikit yang tersertifikasi," katanya.
Kendati demikian, Wahaya mengaku tetap akan membayar upah para guru honorer jika sudah ada uang.
Ia ikut prihatin dengan kondisi para guru honorer tersebut. "Mereka sudah capek-capek mengajar, masak tidak dibayar," tuturnya.
Namun di tahun ajaran baru, kata dia, SMP 1 Islam Ternate bakal mengurangi jumlah guru honorernya. "Karena masalah anggaran ini sangat tidak memungkinkan," tukasnya.
---
Fardi M. Nur
(Calon reporter cermat)