Konten Media Partner

6 Tahun Pencarian, Gua 'Misterius' di Maluku Utara Ditemukan

21 Agustus 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliran sungai nampak keluar dari mulut gua. Foto: Dirjen BKSDAE
zoom-in-whitePerbesar
Aliran sungai nampak keluar dari mulut gua. Foto: Dirjen BKSDAE
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali dilihat dan didokumentasikan oleh tim patroli udara Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) bersama PT. Weda Bay Nickel, sebuah gua 'misterius' di Maluku Utara, akhirnya mengundang sejumlah elemen untuk mencarinya.
ADVERTISEMENT
Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Akhmad David Kurnia Putra, seperti dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Rabu (21/8/2019), menuturkan, gua tersebut menjadi salah satu target pencarian untuk mengali potensi kawasan TNAL.
"Patroli udara tersebut dilaksanakan menggunakan helikopter sekitar Januari tahun 2013 silam. Setelah temuan itu, Balai TNAL memutuskan untuk melakukan pencarian lokasinya," kata Akhmad.
Pencarian gua tersebut, kata dia, juga dilaksanakan pada tahun 2015 melalui ekspedisi gua oleh mahasiswa pecinta alam Rimpala dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Kemudian disusul ASC dari Yogyakarta pada tahun 2016 dan 2017.
"Namun ketiga ekspedisi tersebut belum berhasil mendapatkan titik koordinat gua tersebut, karena berbagai tantangan di lapangan. Memasuki 2019, tepatnya awal Agustus lalu, pencarian kembali dilaksanakan," ujarnya.
Mulut gua nampak diambil dari atas. Foto: Dirjen BKSDAE
Ekspedisi dilakukan oleh mahasiswa pecinta alam Mahitala dari Universitas Parahyangan. Bertajuk "Penelusuran Gua Wandering Season 2019", tim berhasil menemukan sinkhole atau pintu masuk gua, yang dimulai pada 31 Juli hingga 8 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Rute perjalanan dimulai dari Desa Kobe, Halmahera Tengah, dengan berjalan kaki. Setelah sampai di titik awal, tim mulai bergerak menuju titik yang diduga sebagai titik keberadaan gua tersebut.
Dua hari kemudian (2/8), tim yang terdiri 5 orang dari Unpar dan 2 pendamping dari Balai TNAL, yakni Atiti Kotango (Polisi Hutan) dan Faisal (tenaga teknis), berhasil sampai di titik terdekat gua.
Setelah pencarian beberapa hari, tepatnya pada 4 Agustus, tim berhasil menemukan singhole gua tersebut."Perjalanan sangat menantang, gua yang ditemukan sungguh sangat besar. Teman-teman sampai ada yang terkilir dan hampir semuanya terkena kutu air," kata Atiti.
Pintu masuk ke gua. Gambar nampak diambil dari bawah. Foto: Dirjen BKSDAE
Pada dinding gua vertikal itulah terdapat mulut gua. "Jadi gua di dalam gua. Di dalamnya terdapat aliran sungai yang sangat deras dan besar," aku Atiti.
ADVERTISEMENT
Hingga 8 Agustus 2019, lanjut dia, tim ekspedisi telah berhasil memetakan gua misterius tersebut. Namun sampai gua tersebut ditemukan, belum ada nama yang disematkan untuk gua tersebut.
"Saya tanya ke masyarakat sekitar, mereka juga tidak tahu nama gua itu, masyarkat hanya bilang itu gua belakang Desa Sidanga dengan aliran sungai Fidi," tutup Atiti.
---
Editor: Olis