Konten Media Partner

7 Nilai Dasar Budaya Orang Ternate Didorong Masuk RPJMD 2021-2026

27 Agustus 2021 15:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan dokumen pembobotan RPJMD dari Presidium Karamat Ternate, M Rony Saleh, kepada Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan dokumen pembobotan RPJMD dari Presidium Karamat Ternate, M Rony Saleh, kepada Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dengan Forum Musrembang RPJMD Kota Ternate periode 2021-2026 yang dilaksanakan pada Kamis (26/8). Kali ini lebih banyak pihak yang terlibat, terutama para pelaku kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, organisasi seperti Keluarga Malamo Ternate (Karamat), Buku Suba Institut, dan Pusat Studi Mahasiswa Ternate (Pusmat) turut hadir memberikan pembobotan RPJMD.
Presidium Karamat, M Ronny Saleh, mengatakan ada narasi pembobotan yang didorong masuk ke RPJMD, yakni terkait dengan sistem nilai dan prinsip dasar hubungan sosial yang dikenal dengan 'Kie se Gam Magugu Matiti Tomdi' yaitu tujuh sistem nilai dasar Kesultanan Ternate.
Tujuh sistem nilai Kesultanan Ternate itu terdiri dari adat se atorang (adat dan aturan), istiadat se kabasarang (rasa menghargai terhadap pemimpin/kebiasaan menjalankan aktivitas religiusitas), galib se lakudi (hak asal usul dan hak asasi dan kedudukan/ketetapan Tuhan), cing se cingare (kepatuhan dan kedisiplinan/pengawasan Tuhan terhadap manusia), bobaso se rasai (kasih sayang), ngale se cara (tata cara dan aturan dari Tuhan untuk manusia), dan sere se duniru (menjalankan perintah dan menjauh larangan Tuhan).
ADVERTISEMENT
Adanya tujuh nilai dasar tersebut sangat penting di tengah identitas atau bahasa daerah Ternate yang kian tergerus.
Ronny bilang, dalam perkembangan terkini bahasa Ternate kian hari semakin berkurang penuturnya, kecuali pada kawasan adat yang masih mempertahankan bahasa daerah.
"Sedangkan di dalam kawasan populasi yang heterogen bahasa Melayu-Ternate yang digunakan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari," ungkapnya.
"Walau demikian, populasi penduduk Kota Ternate yang terdiri dari beragam suku bangsa yang ada, terdapat pula bahasa daerah lainnya yang digunakan dalam interaksi sosial, seperti bahasa Tidore, Makian, Galela, Tobelo, Sula, Bacan, Gorontalo, Sangir, Jawa, Bugis, Makassar, Buton dan lain-lain," tambahnya.

Harapan Baru RPJMD 2021-2026

Plt Kepala Bapelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan kelompok kebudayaan Ternate yang mendorong konsep budaya masuk dalam RPJMD periode 2021-2026 semakin menguatkan bidang kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Apa yang menjadi semangat baru, harapan baru di RPJMD ini betul-betul punya warna sendiri. Sehingga pembobotan konsep yang dilakukan mereka (Karamat, Buku Suba Institut, dan Pusmat) itu adalah bidang kebudayaan," kata Rizal kepada cermat, Kamis (26/8).
Menurutnya, materi dalam konsep yang disampaikan itu sangat mengena pada substansi. Sehingga jika berbicara soal Ternate hari ini dan akan datang, tentu tidak boleh melupakan sejarah. Dan itu yang menjadi pembobotan dari kelompok kebudayaan.
"Dari itulah, cerita sejarah Ternate dulu harus merupakan bagian yang tak terlupakan, dari arah kebijakan yang akan diambil tahun depan," ujarnya.
Ia menambahkan, nilai kebiasaan dan kebudayaan juga berkaitan dengan lingkungan. Sehingga kebersihan kota benar-benar tercermin dari perilaku baik warga Ternate.
ADVERTISEMENT
"Itulah yang dibangun dari tujuh nilai dasar kebudayaan, sehingga etos dan epos semangatnya yang harus didorong," jelasnya. (SAR)