Akademisi Nilai Dishub Ternate Tak Punya Konsep Urus Parkir

Konten Media Partner
22 Maret 2023 20:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana parkiran di depan Pasar Hygienis Bahari Berkesan Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana parkiran di depan Pasar Hygienis Bahari Berkesan Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sehari jelang Ramadhan 1444 H, kawasan Pasar Higienis Bahari Berkesan Kota Ternate, Maluku Utara, bak semut mengerubungi gula.
ADVERTISEMENT
Parkiran sepeda motor terlihat tak beraturan dengan ruang yang terbatas, seolah tak ada ruang interaksi bagi pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda empat.
Pengelolaan parkir terlihat amburadul karena Dinas Perhubungan terkesan lebih mengutamakan retribusi sepeda motor. Akibatnya, kendaraan pun menumpuk.
Pemandangan itu terlihat sejak pagi hingga siang, Rabu (22/3) di kawasan Pasar Higienis Bahari Berkesan, tepat di depan pusat penjualan buah.
Akademisi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malut, Herman Oesman, menilai dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan, seharusnya ada strategi dari Dishub untuk mengatasi problem tersebut.
"Ini malah menambah kerumitan di ruang publik, terutama soal parkir," ujar Herman.
Sementara, bagian dalam terminal untuk parkiran roda empat yang baru dibuat belum terkelola secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Buktinya, di bibir jalan masih saja ada warga yang parkir bersamaan dengan sepeda motor seenaknya.
Keruwetan ini, menurut Herman, mengindikasikan Kepala Dishub tak punya konsep mengurus ruang publik di pasar.
"Dishub lebih pentingkan retribusi untuk tingkatkan pemasukan. Bila seperti ini, berapa pun kepala dinas berganti, kalau tak punya konsep akan sama dan membuat ruang kota tambah runyam," ujarnya.