Konten Media Partner

Bandara Babullah Ternate Pasang Alat Pendeteksi Suhu Tubuh

27 Januari 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang utama Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang utama Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
ADVERTISEMENT
Langkah-upaya mencegah virus corona dari Wuhan, China ke Maluku Utara, alat pemindai suhu tubuh atau thermoscanner dipasang di Bandara Sultan Babullah Ternate.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bagian Tata usaha Bandara Sultan Babullah Ternate, Syahril Robert, mengatakan, alat tersebut dipasang oleh Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP), tepat di pintu kedatangan penumpang.
"Semua dijalankan sesuai prosedur," ucap Syahril kepada cermat di Ternate, Senin (27/1/2020).
Menurut Syahril, jika suhu tubuh penumpang terdeteksi di atas 38 derajat celcius, maka langsung ditangani oleh pihak KKP.
Alat pemindai suhu tubuh milik Karantina Kesehatan Pelabuhan di Bandara Sultan Babullah Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
"Memang setelah virus ini merebak luas, penanganan di bandara lebih ditingkatkan lagi," katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada temuan terhadap penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius. Namun WNA asal China masih terus berdatangan di Ternate."Tapi hasil scanner tidak terdeteksi," jelasnya.
Berdasarkan data, lanjut Syahril, rata-rata dalam sehari penumpang yang masuk ke Ternate melalui Bandara Sultan Babullah sebanyak 1.000 orang.
Seorang petugas mengamati serius gerak-gerik penumpang di terminal kedatangan Bandara Sultan Babullah Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
Sayangnya, jumlah itu tidak dihitung secara spesifik."Kami hanya rekap secara keseluruhan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Koordinator Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Bandara Sultan Babullah Ternate, Muhajir, menjelaskan, suhu tubuh di atas 38 derajat celcius tergantung masa inkubasi dari virus tersebut.
"Masanya 7 hingga 14 hari. Tapi bisa lebih cepat jika kondisi tubuh dalam keadaan lemas," jelasnya.
Fungsi Alat Masih Terbatas
Muhajir bilang, sejatinya alat ini dipasang pada tahun kemarin. Tetapi sejak 4 Januari 2020, lebih diintensifkan setelah adanya virus corona. "Tetap kita akan tingkatkan pengawasannya," katanya.
Saat ini, kata dia, WNA asal China yang masuk ke Ternate mulai berkurang. Ia menduga hal ini dipengaruhi perayaan Imlek.
Seorang petugas nampak mengamati serius gerak-gerik penumpang di terminal kedatangan Bandara Sultan Babullah Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
Namun pasca Imlek, kemungkinan jumlah kunjungan akan meningkat."Tapi kita tetap pantau," tandas Muhajir.
Menanyakan seberapa efektif kinerja alat thermoscanner tersebut, Muhajir bilang, fungsinya masih terbatas. Sifatnya hanya mendeteksi suhu tubuh.
ADVERTISEMENT
"(Alat) tidak bisa mendeteksi penyakit yang ada di dalam tubuh. Jadi misalnya ada bibit penyakit di dalam tubuh, selama tidak menimbulkan demam, alatnya tidak akan mendeteksi," paparnya.
Saat ini, lanjut Muhajir, KKP telah berkoordinasi dengan pihak RSUD. dr. H. Chasan Boesoirie Ternate untuk menyiapkan satu ruangan isolasi di Instalasi Gawat Darurat.
"Ruangan itu untuk mereka yang ditemukan gejala seperti pada virus corona tersebut," katanya.
Muhajir menjelaskan, di ruang isolasi akan diambil data pasien tersebut. Seperti, asalnya dari mana. Kemudian riwayat perjalanannya dari mana saja.
"Jika yang bersangkutan berasal dari negara terjangkit, maka wajib dicurigai. Untuk langkah awal di bandara, kita pasangkan dia masker," katanya.
Menyentil sikap pesimistis dari sejumlah kalangan terkait langkah antisipasi berupa pendeteksi suhu tubuh, diakui Muhajir.
ADVERTISEMENT
Namun ia berharap virus tersebut tidak merambah masuk ke Maluku Utara. "Semoga tidak masuk di Maluku Utara," harapnya.