Benteng Oranje Jadi Tempat Favorit Pasangan Muda di Ternate

Konten Media Partner
27 Juli 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Satpol PP Ternate Fhandy Mahmud saat memberi pembinaan pada 6 pasangan muda-mudi di Pos Benteng Oranje. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Satpol PP Ternate Fhandy Mahmud saat memberi pembinaan pada 6 pasangan muda-mudi di Pos Benteng Oranje. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Benteng Oranje yang terletak di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, terlihat lenggang.
ADVERTISEMENT
Bangunan berbentuk trapesium segi 4 dengan luas 25.451,4 meter persegi itu, didirikan pada 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Benteng ini menjadi tempat favorit pasangan muda-mudi memadu kasih. Termasuk jadi tempat tempat pesta miras hingga menghirup lem jenis ehabon.
Sesekali suara tawa memecah hening. Mereka tampak menikmati romantisme di kawasan yang pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Belanda tersebut.
Pada Selasa (26/7) sekitar pukul 17.15, Satpol PP berhasil mengamankan 6 pasangan muda-muda yang tengah asyik bermesraan di sisi selatan benteng.
Mereka di antaranya RB (12) siswa SMP, R (15) siswa SMP, TA (16) siswi SMK, SE (14) siswi SMP, N (15) siswi SMP, dan MA (16) siswa SMK.
"Aksi mesra-mesraan 6 pasangan muda-mudi ini sempat direkam video oleh pengunjung benteng," ucap Kepala Satpol PP Ternate Fhandy Mahmud, Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian dibawa ke pos yang berada di kawasan benteng untuk dibina. "Agar tidak lagi melakukan hal-hal yang melanggar etika," katanya.
Petugas kemudian menghubungi orang tua dari masing-masing remaja tersebut. "Yang tidak dijemput kami serahkan ke Polda untuk pembinaan lebih lanjut," pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate Sarif Hi. Sabatun mengatakan, kawasan benteng kerap dimanfaatkan sejumlah remaja untuk mabuk-mabukan, menghirup lem, hingga berpacaran.
Bahkan tembok dicoret-coret. Selain itu, fasilitas lampu taman serta tempat duduk ikut dirusak. "Kami kewalahan tangani persoalan ini," ungkap Sarif.
Ia menilai, kondisi seperti ini disebabkan pintu masuk utama benteng yang sudah rusak. "Pos satpam juga tidak ada," katanya.
Sarif mengaku sudah mengusulkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya, untuk perbaikan pintu dan membangun pos satpam.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah disetujui. Tinggal dibangun. Jadi nanti tidak sembarangan orang yang masuk di dalam benteng," ujarnya.
Alasan mengusul pos satpam karena Anggota Satpol PP jarang berada di benteng. "Apalagi tidak ada juga CCTV," katanya.
---
Sansul Sardi