Berbahaya, Masih Banyak Sapi Makan Sampah di TPA

Konten Media Partner
20 Februari 2019 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan ekor sapi yang masuk dan memakan sampah di lokasi Tempat Pembungan Akhir, Ternate, Maluku Utara. Foto: Layang Sutanto
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan ekor sapi yang masuk dan memakan sampah di lokasi Tempat Pembungan Akhir, Ternate, Maluku Utara. Foto: Layang Sutanto
ADVERTISEMENT
Bagi warga Ternate, Maluku Utara, saat sedang melewati jalan utama Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Pulau, tepatnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tentu kerap melihat hewan ternak seperti sapi sering masuk ke area TPA. Sapi-sapi tersebut terlihat memakan segala jenis sampah.
ADVERTISEMENT
Selasa (19/2) sore, cermat mendatangi lokasi TPA. Truk sampah tampak lalu-lalang. Namun, seperti biasa, hewan ternak seperti sapi juga terlihat di lokasi tersebut. Dalam jumlah yang banyak, sapi-sapi tersebut asyik mengunyah sampah.
Sabri Buamona, salah satu pengawas TPA, kepada cermat, mengatakan, sering merasa malu saat berkunjung ke sejumlah TPA atau sedang mengikuti pelatihan mengenai persampahan di Pulau Jawa.
Sabri bilang, beberapa tenaga pengajar atau narasumber yang memberikan mereka pelatihan kerap menyindir pengelolaan TPA di Ternate. Salah satunya mengenai banyaknya sapi yang berkeliaran di area TPA. “Kalau kami masuk ke TPA, itu bukan kami kasih salam ke orang, tapi kasih salam ke sapi,” katanya, meniru ucapan narasumber tersebut.
Terlihat beberapa ekor sapi yang masuk dalam lokasi Tempat Pembungan Akhir, Ternate, Maluku Utara. Foto: Layang Sutanto.
Dinas terkait, menurut Sabri, harus segera membangun kerja sama mengatasi masalah ini. Ia khawatirkan, hewan ternak tersebut dijual bebas di pasar atau masuk di Rumah Potong Hewan (RPH). “Ini sapi tidak bisa konsumsi, karena mengandung beberapa zat berbahaya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, dosen Peternakan Universitas Khairun, Gunawan Abdullah Hatari, saat dihubungi cermat, membenarkan, bahwa sapi yang memakan sampah di lokasi TPA itu sangat berbahaya bagi manusia yang mengonsumsi dagingnya.
Hal itu, dijelaskan Gunawan, sebab sampah yang berada di lokasi TPA banyak yang mengandung bahan berbahaya. “Seperti timbal, kadmium, arsen, dan merkuri,” paparnya.
Menurutnya, sapi yang mengonsumsi bahan-bahan berbahaya akan mengakibatkan pertumbuhan ternak terlambat dan juga menyebabkan kematian. Selain itu, dampak terhadap manusia yang mengonsumsi daging sapi yang sudah mengandung logam berat seperti timbal dan kadmium, akan mengalami gangguan kesehatan, seperti anemia, gagal ginjal dan penurunan kecerdasan pada anak-anak.
Gunawan menambahkan, pemerintah daerah, terutama dinas terkait segera membuka lahan untuk para peternak. Sebab menurutnya, saat ini RPH tidak menerima hewan ternak yang ada di TPA. Hal itu tentu bisa merugikan para peternak. “Maka baiknya dinas terkait meminta mereka untuk pindah ke tempat lain,” katanya.
ADVERTISEMENT
---
Rajif Duchlun