Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Biota Laut Mati Mendadak, Pembeli Ikan di Ternate Menurun
29 Februari 2020 10:25 WIB
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, jumlah pembeli ikan seperti yang terpantau di Pasar Higienis Ternate, menurun. Beberapa pedagang pun khawatir.
ADVERTISEMENT
Selain harga, faktor matinya beberapa biota laut secara mendadak di perairan Pulau Makeang, Halmahera Selatan (Halsel), dan Ternate, Maluku Utara, diduga menjadi pemicu.
Diman Mochtar, pedagang ikan di Pasar Higienis Ternate, kepada cermat Jumat (29/2) menduga kurangnya jumlah pembeli akibat peristiwa matinya ikan-ikan secara mendadak beberapa waktu lalu.
"Mungkin pembeli ini mengira torang (kami) jual ikan yang mati mendadak itu. Sekarang kan lagi heboh dibahas itu," katanya.
Padahal, kata Diman, ikan-ikan yang dijual para pedagang di Pasar Higienis diambil dari Pulau Bacan Halsel, dan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
"Jadi untuk masyarakat, tara (tidak) perlu khawatir dengan kualitas ikan yang torang jual ini," tegas Diman.
Selain diduga dilatari fenomena tersebut, faktor lainnya adalah harga yang tak kunjung turun. Hal ini dikemukakan oleh salah satu pedagang ikan di Pasar Higienis yang kerap disapa Om Nyo.
ADVERTISEMENT
Kepada cermat, Om Nyo mengatakan, saat ini harga ikan di Ternate belum turun. Malah harganya tambah naik.
"Mungkin dalam waktu dekat harga ikan masih akan mahal. Ikan jenis cakalang ukuran 10 kilogram saja, yang biasanya Rp 200 ribu sekarang Rp 350 ribu," tuturnya.
Ia menduga, mahalnya harga ikan diduga dipicu kurangnya aktivitas penangkapan di perairan Ternate. "Jadi bukan dari faktor ikan yang mati mendadak itu," ucap Om Nyo.
Terkait cuaca, Prakirawan BMKG Ternate, Satria Kridha Nugraha, mengatakan, potensi gelombang tinggi bakal terjadi di wilayah barat Ternate - Pulau Batang Dua.
Kemudian Ternate - Bitung Sulawesi Utara, dan Dufa-dufa Ternate - Jailolo, Halmahera Barat.
Menurut dia, tinggi gelombang di wilayah utara dan timur Maluku Utara diperkirakan bisa mencapai tiga meter. Sedangkan wilayah barat bisa mencapai dua meter setengah.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, BMKG mengimbau kepada pemilik kapal serta pengguna jasa transportasi laut, agar mematuhi setiap imbauan dari instansi terkait.
"Kami juga mengimbau kepada nelayan agar selalu berhati-hati, dan melihat perkembangan cuaca sebelum melaut," imbau Satria.
---
Fardi M. Nur
(Calon reporter cermat)