Konten Media Partner

Cerita Pengelola Coffee Jojobo di Balik Suksesnya Sail Tidore 2022

10 Maret 2023 12:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa dalam momentum Sail Tidore. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa dalam momentum Sail Tidore. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Raut wajah Djumati Do Usman seakan menyimpan beban terhadap kedua anaknya, Sitty Endang dan Faizal Do Usman.
ADVERTISEMENT
Sitty dan Faizal adalah pengelola Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Kini, kedai milik Pemkot Tidore itu kembali direbut setelah melewati serangkaian peristiwa yang menyita perhatian publik.
Djumati berujar, sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab moril terhadap keluarga, sangat menyayangkan kebijakan Pemkot Tidore.
Melalui Disperindagkop, kata Djumati, ada diskriminasi terhadap tempat usaha anaknya. "Terkesan menyudutkan," tutur Djumati kepada cermat, Jumat (10/3).
Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim (kemeja putih) berpose bersama Taeba Dano Bagus (tengah), ibu dari Sitty Endang dan Faizal Do Bagus. Foto: Istimewa
Dimulai dari surat pertama Kepala Disperindagkop, Syaiful Bahri Latif, dengan dalil banyak laporan soal mahalnya harga menu di Coffee Jojobo.
Dalam surat itu, kata Djumati, pengelola Coffee Jojobo dituding tidak mendukung sail dan pariwisata di Tidore.
"Padahal Coffee Jojobo berulang kali mendukung panitia lokal Sail Tidore," tutur Djumati yang juga Sekretaris Dinas Pariwisata Malut ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah memback-up kebutuhan makan minum panitia pusat yang dibiayai oleh Pemprov Malut. "Termasuk menyiapkan tempat diskusi bagi event organizer," katanya.
Suasana Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa saat momentum Sail Tidore. Foto: Istimewa
Saat itu, belum ada tempat makan yang representatif di Tidore untuk tamu VVIP. "Jadi saya sarankan ke anak saya untuk renovasi kedai pakai uang pribadinya," katanya.
Hal itu, kata Djumati, semata-mata untuk membantu Pemkot Tidore dalam memberikan pelayanan makan minum kepada para tamu VVIP.
Sebagai Sekretaris Dispar Malut, tugas Djumati adalah merumuskan dan merencanakan program serta kegiatan di bidang kepariwisataan.
Dalam aspek infrastruktur, telah dilakukan penataan di areal Tugulufa sebagai lokasi utama penyelenggaraan Sail Tidore.
Hal itu diusulkan ke Kepala Dispar Malut untuk diakomodir dan direalisasikan pada tahun 2020-2021.
Suasana Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa saat momentum Sail Tidore. Foto: Istimewa
Mulai dari pelataran, gerbang masuk kawasan kuliner, pedestrian depan dan belakang gedung sentra IKM, serta tambahan 6 tiang lampu hias.
ADVERTISEMENT
Kemudian pedestrian paving blok 300 meter ke belakang lapak dan akses masuk lapak. Lalu toilet di belakang lapak. "Tapi lokasinya sempit," katanya.
Akhirnya, toilet umum itu dipindahkan ke samping pasar. Termasuk pengadaan meja dan kursi untuk lapak, serta pelataran parkir di Benteng Tore.
Ketika SK Sail Tidore diterbitkan pada 2020, Kepala Dispar Malut, Tahmid Wahab, meminta Djumati membuka sayembara lomba cipta logo Sail Tidore.
Dari sayembara itu, menghasilkan logo dan diajukan ke panitia pusat untuk persetujuan dan ditetapkan sebagai logo resmi Sail Tidore. "Termasuk menyiapkan SK panitia daerah," tandasnya.
Anggota Satpol PP Kota Tidore Kepulauan melakukan pengosongan paksa Coffee Jojobo di kawasan kuliner Tugulufa. Foto: Istimewa
Dalam struktur kepanitiaan, Djumati didapuk sebagai wakil sekretaris panitia daerah. "Karena Karo Hukum, Pak Darwis Pua, diperhadapkan dengan tugas dinas yang banyak," katanya.
ADVERTISEMENT
Di sini, tugas Djumati adalah membangun koordinasi dengan Kadispar Malut selaku ketua harian, untuk menggelar rapat-rapat kepanitiaan.
Kemudian memberikan masukan pada penyusunan proposal sail oleh tim kerja di Tidore Lalu menjemput proposal yang dikirim dari Tidore, untuk ditandatangani Sekda dan dilanjutkan oleh gubernur.
Berulang kali menghadiri rapat bersama panitia pusat serta menyampaikan proposal panitia sail di daerah ke beberapa kementerian.
"Dan masih banyak hal yang saya lakukan, untuk membantu panitia dan tim kerja Sail Tidore sebagai seorang ASN," tandasnya.
Bagi Djumati, ini adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab secara terikat. "Ini juga sebagai bentuk pengabdian dan dukungan saya terhadap suksesnya Sail Tidore," tuturnya.