Dampak Virus Corona, PT IWIP di Halmahera Tengah Batasi TKA China

Konten Media Partner
27 Januari 2020 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Almaty, Kazakhstan. Foto: REUTERS / Pavel Mikheyev
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Almaty, Kazakhstan. Foto: REUTERS / Pavel Mikheyev
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Departemen Media dan Komunikasi PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Agnes Megawati, mengatakan, saat ini managemen telah memutuskan tidak akan mendatangkan staff dari China ke Site di Weda.
ADVERTISEMENT
"Itu berlaku sejak Rabu 22 Januari sampai waktu yang belum ditentukan," jelas Agnes kepada cermat, Senin (27/1/2020) lewat pesan WhatsApp.
Agnes bilang, sejak virus corona mulai merebak di Kota Wuhan, China, perusahaan telah melakukan langkah pencegahan sejak 7 Januari 2020.
"Dilakukan temperatur cek kepada karyawan (TKA) di Airport Fuzhou China, sebelum naik ke pesawat," katanya.
Menurut dia, apabila suhu tubuh TKA China yang akan terbang ke Indonesia mencapai 38 derajat, orang tersebut dapat diindikasi menderita demam, dan dilarang melanjutkan perjalanan serta akan dikarantina.
Ditanya apakah ada jaminan terbebas dari virus dengan menggunakan alat tersebut, Agnes bilang, selama orang tersebut sejak merebaknya virus tidak pergi ke China atau datang dari China, biasanya tidak terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
"Tindakan pengukuran suhu tubuh merupakan upaya penyaringan atau screening pertama, untuk mendeteksi apakah orang tersebut menderita demam yang nantinya mengakibatkan corona virus atau tidak," paparnya.
Saat ini, kata Agnes, perusahaan juga sudah menginformasikan kepada karyawan terkait corona virus, gejala, dan cara pencegahannya.
Tim medis yang disiapkan PT. IWIP di Site. Foto: Istimewa
"Dan sejauh ini belum ditemukan TKA China di IWIP yang terjangkit virus tersebut," jelasnya.
Menanyakan berapa jumlah TKA China yang terdata bekerja di IWIP, tidak digubris hingga berita ini tayang.
IWIP sendiri adalah perusahaan yang berdiri dari tiga investor Tiongkok, yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Maluku Utara, Bagio, kepada cermat, menjelaskan, secara kumulatif, jumlah TKA China di Maluku Utara sekira 2.402 orang.
ADVERTISEMENT
"Data ini dari tahun-tahun kemarin. Tidak tahu yang sudah pulang berapa, kan tidak ada laporan. Yang pasti jumlah itu yang tersebar di sejumlah perusahaan tambang di Maluku Utara," katanya.
Sementara, lanjut dia, jumlah TKA yang tercatat memperpanjang notifikasi atau kontrak di perusahaan pada tahun 2019, sebanyak 649 orang.