Data Terbaru Dampak Gempa Halmahera Selatan: 2.862 Bangunan Rusak

Konten Media Partner
25 Juli 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Warga Desa Gane Dalam yang rusak akibat gempa bumi 7,2 magnitudo. Foto: Safri Noh/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Warga Desa Gane Dalam yang rusak akibat gempa bumi 7,2 magnitudo. Foto: Safri Noh/cermat
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Halmahera Selatan (Halsel) merilis data terbaru terkait kerusakan rumah, fasilitas umum, dan bangunan lainnya akibat gempa 7,2 magnitudo. Diketahui, jumlah bangunan yang dilaporkan rusak terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BNPB Halsel mencatat, ada 2.590 bangunan rusak akibat gempa. Data terbaru yang diperoleh cermat dari Pos Komando Tanggap Darurat Halsel, hingga Kamis siang (25/7), jumlah bangunan rusak bertambah sebanyak 272 bangunan, menjadi totalnya kini 2.862 bangunan rusak.
Tim data di Pos Tanggap Darurat Halmahera Selatan yang bertugas setiap saat memperbarui data dari lokasi gempa bumi. Foto: Safri Noh/cermat
Untuk rumah warga kategori rusak ringan ada sebanyak 1.565 unit dan rusak berat 1.211 unit. Untuk fasilitas umum kategori rusak berat sebanyak 44 unit dan 42 unit untuk kategori rusak ringan, dari jumlah tersebut tersebar di 11 kecamatan di Halsel.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Tanggap Darurat Halmahera Selatan, Helmi Surya Botutihe, saat diwawancarai pada Kamis (25/7).
Ketua Tim Tanggap Darurat Halmahera Selatan, Helmi Surya Botutihe, saat diwawancarai di Pos Komando Tanggap Darurat pada Kamis, 25 Juli 2019. Foto: Safri Noh/cermat
“Kerusakan sementara yang terdata sebanyak 2.862 unit bangunan, baik rumah warga maupun fasilitas umum, karena saat ini tim masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan lebih detail,” jelas Helmi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, jumlah pengungsi dilaporkan berkurang. Dari data pengungsi yang tersebar di 73 desa dan 11 kecamatan, jumlahnya kini sudah berkurang hingga 10.726 jiwa. Sebelumnya, total pengungsi adalah sebanyak 54.789 jiwa, kini menjadi 44.063 jiwa.
“Saat ini jumlah warga yang bertahan di lokasi pengungsian sebanyak 44.063 jiwa, jumlah ini mulai berkurang, karena sebelumnya jumlah pengungsi mencapai 54.789 jiwa,” kata Helmi.
Helmi mengatakan, bagi pengungsi yang rumahnya tidak mengalami kerusakan, pemerintah daerah meminta agar mereka kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi saat ini dinilai sudah mulai aman.
BNPB juga terus memperbarui informasi terbaru dari Stasiun Meteorologi Oesman Sadik, terkait dengan perkembangan gempa bumi.
---
Safri Noh