Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Dipicu Persoalan Batas Antardesa, Warga 2 Desa di Halmahera Selatan Bentrok
5 Maret 2021 14:12 WIB
ADVERTISEMENT
Warga dua desa di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara , terlibat bentrok, Kamis (4/3) malam. Bentrokan ini dipicu persoalan tapal batas antardesa.
ADVERTISEMENT
Dua desa tersebut adalah Desa Songa Kecamatan Bacan Timur Tengah dan Desa Taba Jaya Kecamatan Timur Selatan. Bentrokan terjadi sekira pukul 22.40 WIT.
Informasi yang diperoleh cermat, kisruh berawal dari pembangunan tapal batas oleh Pemerintah Desa Songa yang kemudian dibongkar orang tak dikenal. Warga Songa menuding pelaku pembongkaran adalah warga Taba Jaya.
Tak hanya menuding, warga Songa juga menyerang Desa Taba Jaya. Beruntung, insiden itu tak berlangsung lama karena tim gabungan Polsek Bacan Timur dan Polres Halsel keburu tiba mengamankan lokasi.
Namun warga Taba Jaya bernama Nurdin Arbi kadung menjadi korban pemukulan warga Desa Songa.
Desa Taba Jaya sendiri merupakan anak Desa Songa yang dimekarkan beberapa waktu lalu. Meski Pemerintah Kabupaten telah menetapkan koordinat tapal batas, Pemdes Songa diduga menentukan tapal batas lain secara sepihak.
Kepala Desa Taba Jaya, Arbi Dahlan ketika dikonfirmasi cermat mengatakan, Pemdes Songa tak pernah berkoordinasi dalam penetapan tapal batas. Di sisi lain, Pemkab telah menetapkan lebih dulu tapal batas kedua desa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kenapa tiba-tiba ada tapal batas baru yang dibuat sepihak oleh Pemerintah Desa Songa tanpa ada koordinasi dengan Pemerintah Desa Taba Jaya?" kata Arbi.
Menurutnya, saat peletakan tapal batas antara Desa Songa dan Taba Jaya, ada permintaan dari Pemerintah Desa Songa agar patok awal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Halsel digeser kurang lebih 240 meter ke arah Desa Taba Jaya. Permintaan tersebut dipenuhi Pemdes Taba Jaya.
Belakangan, ketika Pemdes Songa membuat patok tapal batas, justru dibangun di lokasi yang berbeda lagi dari kesepakatan awal.
"Karena tiba-tiba jadi lain sehingga menimbulkan konflik," ucap Arbi.
Sementara Kepala Desa Songa, Norson Sibula tak bisa dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. Pasalnya, usai bentrok tersebut Norson langsung menghilang dari desanya.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Bacan Timur IPDA Mardan Abdurahman mencoba memediasi kedua belah pihak di kantor desa masing-masing. Namun Kepala Desa Songa tetap tak hadir dalam penyelesaian tersebut.
Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Songa, Yohannes Puka-Puka di hadapan awak media mengaku bahwa tapal batas yang dibangun Pemerintah Desa Songa dibongkar oleh warga Desa Taba Jaya. Hanya saja Yohannes mengaku tak bisa menunjukkan siapa pelaku pembongkaran lantaran ia sendiri hanya mendengar informasi tersebut dari pihak lain.
"Dorang (mereka, red) yang bongkar, dan itu sudah beberapa hari dan puncaknya itu tadi malam," kata Yohannes.
Saat pecah bentrok, 40 personel polisi diterjunkan ke lokasi dipimpin Kabag Ops Polres Halsel AKP Fauzi Ishak Dibyantoro dan KBO Binmas IPDA Yos Hayoto. Polisi sempat berjaga-jaga hingga pukul 3 dini hari untuk menghindari bentrokan susulan.
ADVERTISEMENT
Live Update