Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Diwajibkan Rapid Test, Sopir Lintas Trans Halmahera Keluhkan Biaya yang Mahal
31 Mei 2020 9:47 WIB
ADVERTISEMENT
Sopir truk lintas Trans Halmahera mengeluhkan kebijakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang mewajibkan para sopir mengantongi hasil rapid test saat mendistribusikan logistik.
ADVERTISEMENT
Biaya menjalani rapid test yang mencapai ratusan ribu sekali tes dinilai tak sepadan dengan pendapatan mereka.
Para sopir lantas mendatangi Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate untuk mengadu, Sabtu (30/5).
Dalam aduannya, mereka menyatakan pandemi COVID-19 telah membuat pendapatan berkurang lantaran pelaksanaan proyek sebagai sumber utama pendapatan mereka terhenti.
"Jadi sekarang kami hanya mengantar logistik ke seluruh daratan Halmahera," ungkap salah satu sopir.
Beban mereka bertambah ketika hendak melintas antarkabupaten/kota untuk distribusi barang, Gugus Tugas setempat mewajibkan adanya surat keterangan sehat yang melampirkan hasil rapid test.
“Rapid test harganya mahal, sampai ratusan ribu. Itu berat bagi kami. Jumlah sopir lintas sekarang 200-an orang,” ungkapnya.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif usai bertemu para sopir menyatakan, uang untuk menjalani rapid test tersebut merupakan uang pribadi.
ADVERTISEMENT
“Kasihan lho rapid test ini kalau harus dibebankan ke sopir lagi. Biaya rapid test-nya dari Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu dan harus pakai uang pribadi,” tuturnya.
Nurlaela bilang, kebijakan ini tidak prorakyat kecil dan menambah beban para sopir lintas.
“Saya pikir ini kebijakan yang bikin masyarakat tambah menderita. Masuk akal di mana biaya rapid test semahal itu?” kata dia.
Wakil rakyat dua periode ini meminta pemerintah menyediakan rapid test gratis untuk sopir lintas. Apalagi pekerjaan mereka termasuk urgen yakni mengantarkan logistik untuk wilayah Halmahera.
“Pendapatan mereka berapa sih? Bayangkan kalau rapid test harus mereka bayar, sungguh ini kebijakan yang membuat rakyat tambah sengsara,” tegasnya.
Fraksi Nasdem bertekad mencarikan solusi dengan koordinasi bersama pemerintah dan Gugus Tugas.
ADVERTISEMENT
“Kita harus segera cari solusi, siapkan kebutuhan rapid secara gratis untuk para sopir agar mereka dapat beraktivitas tanpa beban baru," tandasnya.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!