Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0

ADVERTISEMENT
Tim Speleologi dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) bersama Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara baru saja melakukan eksplorasi gua yang terbentuk dan berkembang di Resort Akejawi pada Minggu (4/4).
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, ada 51 gua terdata, 22 gua terpetakan, dan masih banyak lagi gua yang balum dieksplorasi.
Deddy Arif, Ketua IAGI Maluku Utara (Malut) metika dihubungi cermat pada Senin (5/4) mengatakan, gua yang terbentuk dan berkembang di Resort Akejawi merupakan gua karst dan ada yang vertikal maupun horisontal, dengan karakter utamanya ada sungai bawah tanah.
“Selama eksplorasi dan inventarisasi, di lokasi perkembangan Endokarst pun sangat beragam seperti adanya mulut gua, stalaktit, stalakmit, pilar, flowstone, tirai, sungai bawah tanah, jendela karst, terowongan dan jembatan alam, hingga chamber. Untuk Eksokarst pun tersingkap jelas (Dolina, polje, uvala, lembah karst, dan kegel karst,” ungkap Deddy.
Bahkan, Deddy bilang, sumber air tanah dari karst juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih di Desa Akejawi dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada 51 gua yang terdata dan 22 gua telah terpetakan, “Dan masi banyak lagi yang belum,” tambahnya.
Menurut Deddy, keberadaan gua karts ini, sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari wisata minat khusus.
“Gua dan karst juga sebagai laboratorium alam dalam kepentingan edukasi dan konservasi.
Semoga rencana TNAL untuk mengusulkan menjadi bagian dari Geopark Nasional, berjalan lancar jaya dan segera terwujud,” harap Deddy.
Kawasan resort Akejawi merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang terletak di Desa Akejawi, Kecamatan Wasilei Selatan, Halmahera Timur, Maluku Utara. Resort Akejawi memang menjadi kawasan dengan bentangan alam karst terbesar dan memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara. Hampir semua jenis gua bisa ditemukan di kawasan ini.
Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, T. Heri Wibowo mengatanan, kegiatan survei dan inventarisasi Gua di kawasan karst yang berada di resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata bertujuan untuk memetakan sebaran gua-gua yang terdapat di Resort Akejawi dan mengidentifikasi jenis-jenis gua yang yang berada dikawasan tersebut.
"Output dari kegiatan ini juga, bukan hanya sekadar memetakan dan mengetahui sebaran dan jenis-jenis gua, tetapi hasil dari kegiatan sebagai bahan dan data awal guna pertimbangan untuk menjadikan kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata sebagai bagian dari Geopark Nasional. Mengingat kawasan resort akejawi memiliki potensi sebaran karst terbesar serta memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara," kata Heri.
ADVERTISEMENT
“Terdapat 51 gua yang telah ditemukan dikawasan ini dan sebagian sudah teridentifikasi dan dipetakan. Saya berharap kawasan ini kedapan akan menjadi daya tarik wisata khususnya wisata alam minat khusus yaitu susur gua (caving) di Provinsi Maluku Utara,” harap Heri.