Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Gunung Dukono Intensif Keluarkan Abu Vulkanik 3 Hari Belakangan
15 April 2021 13:21 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Abu tebal tersebut mengepung Kota Tobelo dan sekitarnya dan mengancam kesehatan warga.
Berdasarkan pengamatan visual Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, status gunung setinggi 1.229 mdpl tersebut berada pada tingkat aktivitas Level II Waspada.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, Iwan Amat kepada cermat mengatakan, terpantau sejak tanggal 13 April 2021 adanya letusan yang mengeluarkan abu vulkanik yang mengarah ke Kota Tobelo.
“Dari pemantauan kami, di hari kedua bulan suci Ramadhan, tinggi abu vulkanik dari Gunung Dukono kurang lebih 500 meter. Untuk status gunung masih pada tingkat aktivitas Level II Waspada,” ungkap Iwan di ruang kerjanya di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kamis (15/4).
Abu vulkanik yang keluar, kata Iwan, diketahui jatuh di Kecamatan Tobelo dan Tobelo Tengah. Sedangkan untuk tingkat ancaman bahaya dari letusan gunung sampai saat ini belum berubah.
ADVERTISEMENT
“Belum berubah, abu vulkanik ini dapat mengganggu kesehatan masyarakat,” akunya.
Iwan bilang, abu vulkanik cukup tebal yang jatuh di dua kecamatan tersebut disebabkan sering terjadinya hujan di puncak Gunung Dukono.
“Penyebabnya sering hujan di puncak gunung, di mana air hujan atau material halus masuk ke dalam kawah tererosi atau longsor masuk ke dalam kawah kemudian terbuang kembali akibat akumulasi gas terjadi dari air yang tersentuh langsung dengan magma,” jelasnya.
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Dukono, Iwan meminta masyarakat agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati kawah.
“Masyarakat sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Dukono dalam radius 2 kilometer,” pungkasnya. (Samsul Hi Laijou)
ADVERTISEMENT