Hari Jadi Tidore ke-913, Sultan Kembali Ingatkan soal Otonomi Khusus

Konten Media Partner
13 April 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, saat bersama perangkat adat kesultanan di beranda Kedato Kie, Tidore. Foto: Nurkholis Lamaau/JMG
zoom-in-whitePerbesar
Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, saat bersama perangkat adat kesultanan di beranda Kedato Kie, Tidore. Foto: Nurkholis Lamaau/JMG
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Jadi Tidore yang ke–913 pada Senin (12/4) tampak dibuat secara sederhana. Tepat di lantai dua beranda Kadato Kie, Sultan Tidore Husain Alting Sjah membicarakan banyak hal, di antaranya soal agama, sosial, budaya, hingga komitmen kesultanan terhadap Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam suasana itu, keinginan agar Maluku Utara menjadi otonomi khusus kembali terucap dari mulut sang sultan.
Bukan tanpa alasan. Sebab, menurut dia, segala bentuk komitmen untuk Indonesia telah ditunjukkan Kesultanan Tidore.
“Bahwa kami tidak pernah mengkhianati bangsa ini. Bahkan kita mengajarkan Indonesia tentang apa itu komitmen,” tegas Husain di hadapan perangkat adat Kesultanan Tidore.
Keinginan menjadikan Maluku Utara sebagai daerah otonomi khusus, bagi dia, adalah hak warga negara dan itu bagian dari demokrasi.
“Tentu bukan dengan cara-cara angkat senjata. Kalaupun tuntutan ini dianggap separatis, ada kewenangan kita dalam menjaga diri. Ada ajaran dari Gosimo (leluhur) kita soal itu,” ujar anggota DPD RI ini.
Ia menjelaskan, Maluku Utara dan Tidore pada khsusunya tidak bisa dianggap kecil. Dari aspek budaya, wujud kecintaan Tidore terhadap Indonesia bisa disaksikan dengan adat istiadat yang masih dirawat sampai hari ini.
ADVERTISEMENT
Termasuk menjunjung tinggi Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Pada poin kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab siapapun itu, baik raja, jenderal, kopral, eselon, non eselon, semua sama di mata Tuhan.
"Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa di antara kalian. Yang membedakan adalah ketika dia bertakwa dan kapan dia menjadi manusia yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.
____
Nurkholis Lamaau