Hidayat Coret Kementerian Pariwisata dari Daftar Undangan Legu Gam

Konten Media Partner
19 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tarian Soya-soya pada acara Legu Gam tahun sebelumnya. Tarian ini bahkan pernah memecahkan rekor dengan peserta terbanyak. (Foto: Boby Hamsyir)
zoom-in-whitePerbesar
Tarian Soya-soya pada acara Legu Gam tahun sebelumnya. Tarian ini bahkan pernah memecahkan rekor dengan peserta terbanyak. (Foto: Boby Hamsyir)
ADVERTISEMENT
Hidayat Mudaffar Sjah, selaku Ketua Panitia Legu Gam mengaku tidak akan mengundang Kementerian Pariwisata dalam acara tersebut, yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Mendiang Sultan Mudaffar Sjah.
ADVERTISEMENT
Pesta rakyat ini bakal dibuka pada 30 Maret 2019 oleh Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. “Saya coret mereka (Kementerian Pariwisata) dari daftar undangan. Karena tidak adanya kontribusi,” kata Hidayat, ketika ditemui cermat, Senin (18/3).
Ofa Dayat (panggilan akrabnya) mengaku keputusan itu ia ambil setelah beberapa kali berupaya membangun komunikasi dengan pihak pemerintah terkait kontribusi mereka dalam Legu Gam, namun nyatanya hanya janji tanpa bukti yang ia dapat.
“Saya sudah berulang kali bertemu dengan mereka (pihak kementerian), saat itu mereka sudah sepakat untuk membantu kami. Namun pas saya kontak lagi, mereka mengelak dan mengaku tidak pernah berjanji,” Kata salah-satu putra mendiang Sultan Mudaffar Sjah ini.
Saat ditanya terkait dicabutnya status Legu Gam dari kalender event nasional, Hidayat menegaskan bahwa kehadiran bantuan dari Kemenpar bukanlah persoalan genting, sebab menurutnya, ada atau tidaknya bantuan tetap saja tidak berpengaruh kepada jalannya Legu Gam.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Hidayat juga mengakui, panitia Legu Gam sedang mengalami kendala dalam anggaran. Hidayat bilang, kendala tersebut dikarenakan keterlambatan anggaran yang mereka terima.
“Kami memang sedikit kesulitan dalam hal anggaran. Tapi insya Allah semua berjalan dengan lancar,” kata Hidayat.
Pada hari yang sama, panitia Legu Gam baru saja menerima bantuan dana dari pihak Pemerintah Kota Ternate sebesar Rp250 juta. Menurut Hidayat, Pemprov Malut juga sudah menjanjikan bakal memberikan dana, namun belum pasti berapa besaran yang akan diberikan.
Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada keterlambatan persiapan Legu Gam. Hal ini diakui oleh salah-satu anggota panitia Legu Gam bidang expo. Ia yang enggan disebutkan namanya mengakui, sampai saat ini, sewa lapak expo di dalam lapangan Sunyie Lamo masih minim.
ADVERTISEMENT
“Tak seperti tahun sebelumnya. Tahun ini sunyi. Dulu kalau sudah dekat-dekat begini, pasti di sini (Sekretariat) bakal penuh,” Bebernya.
Hal itu memang terlihat dalam banner yang terpajang di dalam kantor bidang expo. Banner itu menginformasikan ihwal lapak yang sudah disewa-terlihat masih banyak lapak yang kosong. Ia menduga minimnya publikasi yang menjadi persoalan. Dari 114 lapak yang disediakan di dalam lapangan, saat ini yang sudah terisi baru 30an lapak.
Untuk harga sewa lapak sendiri tahun ini terjadi kenaikan. Jika sebelumnya lapak termahal bertarif Rp7 juta, tahun ini naik menjadi Rp8 juta.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Legu Gam kali ini rencananya akan diadakan festival Goheba internasional, di mana acara itu akan menampilkan budaya dari negara-negara yang memiliki lambang yang sama dengan lambang kesultanan Ternate, seperti Rusia, Albania, dan Kosovo. Goheba sendiri adalah burung berkepala dua yang menjadi lambang kesultanan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula beberapa konten acara yang dihapus, seperti misalnya khitanan massal dan Khatam Al-quran. “Karena minim peminat jadi kami putuskan hapus saja,” Kata Hidayat Muddafar Sjah.
Walau mengalami berbagai kendala, Hidayat tetap optimis bahwa Legu Gam 2019 bakal berjalan dengan lancer. Seperti sebelumnya, di akhir gelaran Legu Gam akan diadakan konser artis ibukota untuk menghibur masyarakat kota Ternate. “Ya, seperti biasa, akan ditutup dengan konser artis. Tahun ini kami mengundang Fadli Padi,” pungkas Hidayat.
---