news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Ikan Mujair Bakar, Kuliner Khas Galela yang Diburu Warga saat Liburan ke Halut

8 Mei 2022 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu Rumah Makan Ikan Mujair di Galela. Foto: Samsul/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu Rumah Makan Ikan Mujair di Galela. Foto: Samsul/cermat
ADVERTISEMENT
Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, selain dikenal dengan banyak destinasi wisata pantai, ada juga kuliner yang kerap diburu wisatawan.
ADVERTISEMENT
Seperti ikan Mujair di Rumah Makan Danau Galela, Kecamatan Galela. Rumah makan yang di tepi danau ini sering menyediakan menu paket, seperti ikan mujair lima ekor ditambah nasi, sayur kangkung dan dabu-dabu (sambal) mentah. Per paket kuliner khas Galela itu seharga Rp 150 ribu.
Setiap weekend, ada saja masyarakat yang datang bersama keluarga, teman maupun pacar untuk menikmati ikan mujair.
Jika dari Tobelo, ibu kota Kabupaten Halmaherara Utara, ke rumah makan tersebut, harus menempuh jarak 18 kilometer atau kurang lebih 30 menit.
Saat di rumah makan, setiap yang ingin memesan ikan mujair, pengunjung bisa melihat langsung proses menangkap ikan di dalam keramba hingga memasak.
Sayangnya, jika warga datang seperti saat libur Lebaran, untuk menikmati ikan Mujair, pengunjung harus menunggu berjam-jam, karena banyak pesanan.
ADVERTISEMENT
Sesuai pantauan tim cermat, saking banyaknya masyarakat yang datang untuk mencicipi ikan Mujair, mereka harus menunggu berjam-jam untuk mengantre sesuai pesanan.
Alhapsi Langasa, salah satu penikmat kuliner ikan mujair, kepada cermat mengatakan ia datang di rumah makan sekitar pukul 12.00 WIT dan baru bisa mencicipi makanan pesanan pada pukul 14.00 WIT.
“Saya pesan dan tunggu sekitar dua jam baru bisa makan,” akunya, Minggu (8/5).
Alhapsi menuturkan, setiap usai Lebaran, ia bersama keluarga pasti ke tempat tersebut untuk mencicipi ikan Mujair.
“Setiap hari kami makan ikan laut, tetapi ikan air tawar jarang. Karena itu, setiap liburan, kami selalu meluangkan waktu makan ikan Mujair,” pungkasnya.