Konten Media Partner

Ini Penyebab Terjadinya Gempa 5,2 Magnitudo di Bacan, Halmahera Selatan

27 Februari 2021 14:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab terjadinya gempa berkekuatan 5,2 magnitudo di Bacan, Halmahera Selatan pada 26 Februari 2021 kemarin. Pergeseran Sesar Bacan-Sorong menjadi alasan lindu tersebut.
ADVERTISEMENT
“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa ini merupakan mekanisme pergerakan sesar turun dari sesar lokal yang terdapat di Halmahera Selatan. Ini termasuk sesar yang memanjang dari Sorong-Bacan,” jelas Market Sofian, petugas BMKG saat ditemui di kantornya, Sabtu (27/2).
Ia bilang, sesar adalah fenomena di mana patahan kerak bumi yang mengalami perubahan posisi. Ada tiga bentuk dari sesar, selain sesar turun, ada pula sesar naik atau vertikal dan sesar yang bergerak secara datar atau horizontal.
Gempa yang mengakibatkan warga Bacan berhamburan ke luar rumah itu, kata Sofian, memiliki intensitas kekuatan IV MMI. Intensitas ini masuk dalam kategori yang memiliki cukup kekuatan untuk merusak.
Dalam beberapa tahun belakangan Halmahera Selatan kerapkali mengalami gempa. Terakhir, pada 2019 silam, lindu berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang Halsel. Hal ini, kata dia, wajar saja terjadi sebab secara geologi, selain memiliki sesar lokal Sorong-Bacan, juga terdapat zona megathrust atau tumbukan lempeng. “Itu terdapat di Laut Maluku. Kalau namanya itu ada Halmahera Arc dan Sangihe Arc. Itu uniknya Maluku Utara,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, gempa di Bacan masuk dalam kategori dangkal (shallow crystal earthquake), karena pusat gempanya hanya berkedalaman 10 kilometer. BMKG, kata dia, mengklasifikasikan tiga jenis gempa, selain dangkal (10 – 60 km), ada pula intermediet (60 – 300 km) dan deep yang berarti kedalaman pusat gempanya lebih dari 300 km.
“Biasanya gempa deep dan intermediet itu terjadi di laut. Kalau di darat itu biasanya dangkal,” katanya.