Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Jalan Weda-Sagea di Halteng Masih jadi Tanggung Jawab Rekanan
17 Maret 2022 5:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II Maluku Utara, Chandra Syah Permance menyebutkan bahwa paket pekerjaan Jalan Weda-Sagea Halmahera Tengah masih menjadi tanggung jawab pihak penyedia atau rekanan pekerja proyek.
ADVERTISEMENT
Selain proyek Jalan tersebut, tembok penahan longsor di ruas Payahe-Weda juga masih menjadi tanggung jawab rekanan.
Chandra kepada tim cermat, mengatakan bahwa paket Jalan Weda-Sagea yang sebelumnya dinilai pengerjaannya asal jadi, pihaknya sudah mendesak agar ada perbaikan secepatnya.
"Saya sudah minta teman-teman untuk perbaiki. Kalau masih ada genangan itu artinya permukaan jalan tidak merata makanya saya sudah minta teman-teman untuk perbaiki sekarang," kata Chandra.
Proyek preservasi ruas jalan Weda-Sagea di Kabupaten Halmahera Tengah ini, diketahui melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara yang selesai dikerjakan akhir tahun 2021.
Paket tersebut dikerjakaan oleh PT. Buli Bangun dengan nilai kontrak 43.573.070.000 terbagi 4 segmen 5 item kegiatan. Pagu anggaran proyek perservasi jalan Weda-Sagea tahun 2021 senilai 49 miliyar, tetapi pada nilai kontraknya sebesar Rp43.573.070.000.
ADVERTISEMENT
Total anggaran itu dibagi 4 segmen yakni rekonstruksi Jalan senilai Rp35.403.278.000.
Pemeliharaan Rutin Jalan Rp531.222.000, pemeliharaan rutin jembatan Rp481.027.000, rehabilitasi jembatan Rp6.661.669.000 dan pemeliharaan rutin kondisi senilai Rp495.873.000.
"Intinya sama seperti paket lainnya, jalan Weda-Sagea ini masih masuk masa pemeliharaan, jadi penyedianya masih bertanggung jawab untuk memeperbaiki. Dan sementara masih diperbaiki," pungkasnya.
Sementara itu, untuk penanganan paket penahan longsor di ruas Payahe-Weda itu, menurut Chandra anggarannya sekitar 10 miliar.
"Ada enam titik yang sekarang dilakukan penanganan atau perbaikan," ujarnya.
Ia menuturkan, bagian proyek yang mengalami kerusakan, berada pada titik keempat, hal itu disebabkan karena ada sumber mata air yang keluar.
Chandra mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan identifikasi bagian kerusakan tersebut dan penanganannya saat ini sedang dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin kita sudah identifikasi kenapa dia roboh karena ada sumber mata air yang muncul di situ ketika hujan lebat. (Padahal) waktu pertama kali pemasangan itu nggak muncul," ucapnya.
Chandra memastikan bahwa upaya perbaikan tersebut dapat dirampungkan beberapa hari ke depan jika cuaca mendukung.
"Sekarang masih dalam perbaikan tapi belum selesai. Kalau cuaca normal mungkin 10-15 hari perbaikan itu bisa selesai," jelasnya.
Ia menerangkan, cara perbaikan tersebut, dilakukan dengan membuka cela tembok yang menjadi jalur sumber mata air.
"Nanti yang ada sumber mata airnya kita buka bagian tembok supaya ada cela yang bisa keluar. Kalau hanya dengan pipa takutnya kurang cukup. Ada lima titik yang akan kita bikin kayak gitu," tandasnya.
ADVERTISEMENT
-------
Rian Hidayat Husni