Jumlah Pekerja Tambang di Pulau Taliabu Belum Terdata

Konten Media Partner
16 Juni 2022 12:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Disnakertrans Pulau Taliabu La Basri La Timbasa. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Disnakertrans Pulau Taliabu La Basri La Timbasa. Foto: Iwan Setiawan Umamit/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah tenaga kerja lokal dan non-lokal pada perusahaan pertambangan di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, belum terdata.
ADVERTISEMENT
Padahal, 3 perusahaan seperti PT. Adidaya Tangguh, PT. SDM dan PT. BMI yang mengelola bijih besi sudah beroperasi di Taliabu sejak 2008.
Menanggapi hal itu, Kepala Disnakertrans Pulau Taliabu La Basri La Timbasa sebut saat ini masih melakukan penyesuaian.
"Dalam 3 bulan lebih ini saya baru sebatas sosialisasi ke pihak pertambangan. Jadi belum ada data valid terkait jumlah pekerja," katanya, Kamis (16/6).
Menanggapi isu soal mayoritas warga Taliabu memilih bekerja di luar daerah, ditampik Basri. "Setahu saya belum terlalu banyak," katanya.
"Kami bekerja sesuai UU No 11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Jadi kami juga kantongi data tenaga kerja sesuai bidang, secara akurat nanti saya cek," pungkasnya.
Basri bilang, sejauh ini banyak pencari kerja yang berdatangan ke Kantor Disnakertrans Taliabu mengurus kartu kuning.
ADVERTISEMENT
Diketahui, angka pengangguran terbuka di Pulau Taliabu mengalami peningkatan.
Pada 2020 tercatat 4,75 persen. Memasuki 2021 naik menjadi 6,10 persen.
Sekretaris Daerah Pulau Taliabu Salim Ganiru mengatakan, tingginya angka pengangguran disebabkan minimnya lapangan kerja di Taliabu.
Salah satu bukti, kata Salim, adalah Kebijakan Pemerintah Pulau Taliabu mengecilkan kuota pekerja honorer di awal 2021.
"Makanya, tidak sedikit penduduk yang berdomisili di Taliabu memilih bekerja di luar daerah," bebernya.
---
Iwan Setiawan Umamit