Kepala BPBD Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Corona di Tidore

Konten Media Partner
18 Januari 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Tidore Kepulauan saat memimpin konferensi pers usai vaksinasi. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Tidore Kepulauan saat memimpin konferensi pers usai vaksinasi. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
ADVERTISEMENT
Hari pertama tahapan vaksinasi COVID-19 di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Senin (18/1), 11 orang berhasil mendapat vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Ke-11 orang ini berasal dari unsur pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan tenaga kesehatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tidore Kepulauan Abdurrahim Achmad menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Sinovac.
Usai disuntik dan melewati tahap observasi selama 30 menit, Abdurrahim mengaku tak merasakan gejala apapun.
“Setelah saya divaksin sampai saat ini saya tidak merasakan apa-apa. Dan seperti biasanya, saya meminta dukungan dari masyarakat agar pelaksanaan vaksinasi di Tidore berjalan aman dan lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dalam konferensi pers mengajak seluruh peserta penerima vaksin agar tidak merasa takut. Ia juga meminta pejabat, ASN dan seluruh masyarakat mendukung dan menyukseskan vaksinasi COVID-19.
Salah satu peserta menerima sertifikasi penerima vaksin COVID-19 dari Wali Kota Tikep. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
“Saya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar jangan takut divaksin, tapi takutlah bila kita terkena penyakit. Dengan divaksin berarti bukan hanya melindungi diri kita sendiri, akan tetapi secara tidak langsung melindungi keluarga kita, tetangga, rekan kerja dan masyarakat lainnya,” ujar Ali.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, vaksin COVID-19 merek Sinovac yang dipakai sudah melalui uji klinik di Bandung dan di beberapa negara. Vaksin ini juga sudah mengantongi rekomendasi suci dan halal dari Majelis Ulama Indonesia dan telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan sehingga tidak perlu diragukan lagi.
“Bapak dan ibu harus yakin bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk kebaikan masyarakatnya,” ucapnya.
Pentingnya membentuk kekebalan komunitas, sambungnya, untuk melindungi warga Kota Tidore Kepulauan secara penuh. Namun hal tersebut bisa terwujud apabila sebagaian besar warga masyarakat sudah di vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Tikep dr. Abdullah Maradjabessy menambahkan, hari perdana yang sudah divaksin adalah pejabat publik dan tenaga kesehatan yang berjumlah total 11 orang.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa pejabat belum divaksin karena masih dalam status tunda. Dimana pada screening kesehatan awal belum memenuhi syarat. Mereka dijadwalkan menerima vaksin kali berikutnya.
“Proses vaksinasi memiliki empat alur tahapan yakni tahap pertama pendaftaran, tahap kedua screening atau pemeriksaaan kesehatan oleh tenaga dokter spesialis, tahap ketiga vaksinasi dan tahap keempat pencatatan dan observasi selama 30 menit,” jelasnya.
Wali Kota Tikep, kata Abdullah, tidak menerima vaksinasi lantaran pernah terkonfirmasi positif COVID-19. Penyintas COVID-19 dianjurkan tidak divaksin sebab sudah ada antibodi dalam tubuhnya.
“Wali Kota sudah pernah terkena virus COVID-19 dan sudah sembuh, jadi tidak dapat divaksin,” pungkasnya.(Samsul Hi Laijou)