news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kesultanan Ternate Tolak Pembangunan Patung Sultan Baabullah

Konten Media Partner
7 Juli 2022 16:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jo Qalem atau Imam Besar Kesultanan Hidayatussalam Sehan bersama Tuli Lamo Kesultanan Ternate Irwan Abd Gani, yang dilatari replika Burung Goheba Dopolo Romdidi sebagai lambang Kesultanan Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Jo Qalem atau Imam Besar Kesultanan Hidayatussalam Sehan bersama Tuli Lamo Kesultanan Ternate Irwan Abd Gani, yang dilatari replika Burung Goheba Dopolo Romdidi sebagai lambang Kesultanan Ternate. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
ADVERTISEMENT
Kesultanan Ternate menolak keras rencana Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, membangun patung Sultan Baabullah Datu Syah.
ADVERTISEMENT
Tuli Lamo Kesultanan Ternate Irwan Abd Gani mengatakan, pihak kesultanan tidak berkenan sosok Sultan Baabullah dibuatkan patung.
"Karena Kesultanan Ternate tidak mengenal budaya patung," tegas Irwan kepada cermat di Kadato Kesultanan Ternate, Kamis, (7/7).
Selain itu, alasan menolak patung Sultan Baabullah karena ditakutkan akan timbul hal-hal yang keluar dari syariat Islam.
"Misal patungnya disembah. Selebihnya ya karena Ternate tidak mengenal budaya patung," tambah Irwan.
Terkait hal itu, Sultan Ternate Hidayatullah Sjah pun menyerahkan surat penolakan pembangunan patung Baabullah ke Bappelitbangda dan Dinas PUPR.
Letnan Alfiris Kesultanan Ternate M. Ronny Saleh mengatakan, sang sultan lebih setuju membangun Tugu Goheba Dopolo Romdidi.
"Soal Tugu Goheba nanti kami akan kembali menyurat ke wali kota, dan DPRD," ujar Ronny, saat diperintahkan Sultan Hidayatullah menyerahkan surat ke Bappelitbangda dan Dinas PUPR.
ADVERTISEMENT
Goheba Dopolo Romdidi adalah burung berkepala 2 dengan hati yang menyatu. Simbol ini dipakai sebagai lambang resmi Kesultanan Ternate.
Sementara, Jo Qalem Kesultanan Ternate Hidayatussalam Sehan lebih merujuk pada keputusan Sultan Muhammad Zain yang bertahta pada 1823-1859.
"Di masa Sultan Muhammad Zain, semua patung berwujud manusia dibongkar. Itu berlaku sampai akhir zaman," ucap Imam tertinggi Kesultanan Ternate ini.
Menurutnya, keputusan tersebut bersandar pada syariat Islam. "Sebab, dikhawatirkan jangan sampai ada praktik yang bersifat musyrik," jelasnya.
Pembacaan doa di Kadato Kesultanan Ternate saat Sultan Baabullah Datu Syah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Foto: Istimewa
Ia mengaku jasad Sultan Baabullah belum diketahui. "Jadi gelar pahlawan nasional yang diberi negara pada Baabullah bagi kami sudah cukup," ucapnya.
Ia mengaku sejalan dengan sikap Sultan Hidayatullah dan perangkat adat yang terdiri dari Bobato Dunia.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau dipaksakan (membangun patung Sultan Baabullah), saya khawatir akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas PUPR Ternate Taufik Jauhar mengatakan, sekarang masih tahap perencanaan. "Untuk pelaksanaan fisiknya belum," ucapnya.
Ia mengaku, sebelumnya sudah ada surat penolakan dari pihak kesultanan, sehingga akan kembali dikoordinasikan ke DPRD, wali kota, dan Bappelitbangda.
Ia bilang, saat ini dokumen KUA-PPAS sedang dikonsultasikan. "Untuk dibahas dalam APBD Perubahan nanti," katanya.
Olehnya itu, ia meminta pihak kesultanan segera mengajukan item apa yang harus dibangun sesuai program dan visi-misi Pemkot Ternate.
Sebelumnya, Kabid Bangunan Gedung Dinas PUPR Ternate Nuhayati Tuhulele mengatakan, pembangunan patung Sultan Baabullah akan menelan Rp 1,3 miliar.
"Untuk perencanaan nilainya Rp 80 juta. Saat ini prosesnya masih di ULP. Untuk pekerjaan fisiknya, total pagu anggaran Rp 1,3 miliar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya, proyek tersebut sempat direncanakan dibangun di areal taman Sigi Siko atau Masjid Al Awwabin, Kelurahan Sangaji, Ternate Utara.
Namun kembali disepakati di Bandara Sultan Baabullah. "Sudah fiks (dibangun di bandara)," singkat Kepala Bappelitbangda Ternate Rizal Marsaoly.