news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Orang Muda Hetebicara, Halmahera Barat, Bertani di Masa Pandemi Corona

Konten Media Partner
15 Agustus 2020 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen caisim kelompok tani Green Image, Hatebicara, Jailolo, Halmahera Barat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Panen caisim kelompok tani Green Image, Hatebicara, Jailolo, Halmahera Barat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Khawatir krisis dan tak punya pendapatan atau penghasilan saat pandemi corona membuat sejumlah orang muda asal Desa Hatebicara, Jailolo, Halmahera Barat, memilih untuk bertani.
ADVERTISEMENT
Lahan tidur itu tak terlalu luas. Awal Juli lalu, mereka mulai membersihkan dan membuat bedeng di atasnya.
Supaya berjalan lancar, orang-orang muda itu membentuk kelompok tani dengan nama Green Image. Alasannya cukup sederhana memberi nama Green Image.
Panen caisim kelompok tani Green Image, Hatebicara, Jailolo, di Halmahera Barat. Foto: Istimewa
"Hanya ingin dengan nama itu kita ingin hijaukan kampung ini dengan tanaman-tanaman yang menghasilkan," ujar Ketua Green Image, Faisal Djama, kepada cermat, Sabtu (15/8).
Faisal bilang, datangnya ide menanam karena ingin menjaga ketahanan pangan desa, juga untuk membuka lapangan kerja. "Ya ini kan pandemi, jadi berjaga-jaga saja dengan bertani seperti ini," ungkapnya.
Mereka memanfaatkan anggaran COVID-19 desa yang dikhusukan untuk pangan. Dari anggaran tersebut, mereka kemudian membeli bibit tanaman. Ada caisim, kangkung, boncis dan terong.
ADVERTISEMENT
Berjalan sebulan, mereka akhirnya bisa merasakan hasilnya. Tepat pada Sabtu ini, kelompok tani Green Image ini menggelar panen caisim bersama tokoh masyarakat.
Orang muda Hatebicara memanen caisim. Foto: Istimewa
Menariknya, hasil panen ini tidak mereka bawa keluar dari desa. Hatebicara memang terdapat banyak rumah makan karena dekat dengan pusat parkantoran. Mereka akhirnya menjual hasil panen tersebut ke sejumlah rumah makan.
"Kami bersyukur, adanya ini masyarakat menyambut positif. Dan tadi panennya berjalan lancar. Keuntungannya juga lumayan untuk kami tabung dulu. Terima kasih juga kami sampaikan ke pemerintah desa dan BPD," ucap Faisal.
Sekretaris BPD Hatebicara, Kisman Adam, menambahkan, kegiatan bertani seperti ini sangat tepat dilakukan di tengah pandemi corona yang belum dipastikan kapan berakhir.
"Corona ini memang kasusnya sudah melandai di Maluku Utara, tapi kita kan belum tahu kapan berakhir, jadi dengan bertani adalah salah satu jalan menjaga pangan desa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia sendiri berharap, kelompok tani orang muda Hatebicara ini terus semangat dan tak kendur saat bertani.
"Sekarang kan banyak anak muda yang malu jadi petani, tapi mereka (Green Image) ingin membuktikan bahwa bertani adalah pekerjaan mulia," tutup Kisman.