Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lokasi Kuliner Sail Tidore Ditimbun Limbah Batu Bara, Praktisi Kesehatan: Bahaya
8 November 2022 8:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Limbah abu terbang dan abu dasar hasil pembakaran batu bara yang disebut fly ash and bottom ash atau FABA itu, dinilai dapat berefek pada kesehatan.
Praktisi Kesehatan , Dokter Fatir M. Natsir, menjelaskan abu batu bara rerata berukuran di <10 Mikron dengan istilah Particulates Matter 10 atau PM 10.
"Ukuran PM 10 yang masuk ke saluran pernapasan manusia dapat mengakibatkan gejala dan penyakit serius," ungkap Fatir kepada cermat, Selasa (8/11).
Dipaparkan Fatir, gejala tersebut seperti batuk, sesak napas, infeksi dan peradangan pada saluran tenggorokan, hingga ke bagian Bronkhus atau batang paru.
"Gangguan atau penyakit itu disebut dengan Bronkhitis," ungkap alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, ini.
Sedangkan PM 2.5 mampu mencapai akar paru hingga masuk ke aliran darah yang dapat menyebabkan alergi, infeksi gangguan kesadaran, hingga serangan jantung.
ADVERTISEMENT
"Kedua paparan debu tadi dengan waktu yang lama dapat berujung pada Kanker. Sebab abu batu bara berefek Karsinogenik," ujarnya.
Apalagi, kata Fatir, lokasi timbunan berada di pusat keramaian. "Ini sangat berbahaya. Karena potensi paparan ke manusia tidak sedikit," tandasnya.
Advokat Publik Jaringan Advokasi Tambang, Muhammad Jamil, menegaskan penimbunan menggunakan FABA dapat membahayakan keselamatan rakyat dan alam.
"Ini menunjukkan betapa berbahayanya FABA, bahkan sebelum dijadikan timbunan," ucap Jamil, lalu mengirim laporan terkait dampak abu batu bara di Desa Suralaya, Banten, Jawa Barat.