Lokasi Rumah Wallace di Ternate Sudah Diidentifikasi

Konten Media Partner
3 September 2019 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Winchup saat mepresentasi hasil penelitiannya mengenai lokasi rumah Wallace. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Paul Winchup saat mepresentasi hasil penelitiannya mengenai lokasi rumah Wallace. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
Lokasi rumah seorang naturalis dan penjelajah dunia, Alfred Russel Wallace, di Ternate selama ini sering menuai kontroversi. Kendati demikian, penemuan terbaru berhasil menjawab persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Ternate, Rinto Taib, kepada awak media usai menjadi pembicara pada Wokrshop Jejak dan Warisan Wallace, Selasa (3/9) di Lantai 5 Muara Hotel, Ternate, Maluku Utara.
“Hari ini kami umumkan, bahwa lokasi yang paling memungkinkan dari rumah Alfred Rusel Wallace di Ternate telah diidentifikasi,” ujar Rinto.
Rinto bilang, Wallace memberikan petunjuk lokasi rumahnya melalui bukunya ‘The Malay Archipelago’ yang pertama kali diterbitkan pada 1869. “Dua petunjuk paling penting adalah bahwa rumah itu memiliki sumur yang dalam dan air dingin murni serta berdekatan dengan benteng,” katanya.
Peta yang menunjukkan perjalanan Wallace mengitari Kepulauan Nusantara yang dituliskannya dalam buku The Malay Archipelago. Sumber: Wikipedia/File:Wallace map archipelago.jpg/Alfred Russel Wallace, translator P.J. Veth (1814-1895)/Public Domain
Workshop yang dibuat oleh Dinas Kebudayaan Ternate sebagai rangkaian dari event Festival Kota Kreatif terbesar di Indonesia atau Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) yang sedang berlangsung di Ternate, dari tanggal 2-7 September 2019 itu juga menghadirkan dua pembicara lainnya, yakni Paul Winchup dan Paul Spencer Sochaczewski, dari The Alfred Russel Wallace Correspondence Project.
ADVERTISEMENT
Paul Winchup yang merupakan seorang peneliti air tanah, melalui konferensi pers yang digelar usai Wokrshop menuturkan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa penanda sumur yang menjadi petunjuk penting lokasi rumah Wallace benar sudah diidentifikasi.
Proses identifikasi itu mulanya disurvei oleh dua warga Ternate Fiffy Sahib dan Muhdi Aziz atas permintaan Winchup dan seorang sejarawan George Baccaloni. Mereka kemudian mengidentifikasi sekira ada tujuh sumur tua yang berdekatakan dengan deskripsi yang ditulis Wallace. “Dan ditemukan salah satu sumur yang terletak pada situs yang cocok dengan deskripsi Wallace,” tutur Winchup.
Foto bersama sebelum memulai Workshop Jejak dan Warisan Wallace. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Situs itu, kata Winchup, terletak di persimpangan Jalan Pipit dan Jalan Merdeka yang menghadap ke sudut barat daya Benteng Oranje, salah satu benteng peninggalan Belanda. “Lokasi ini paling memungkinkan menjadi tempat tinggal Wallace dan dari mana ia mengirimkan surat Ternate-nya yang terkenal itu,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Paul Spencer yang merupakan seorang peneliti dan penjelajah, dalam kesempatan yang sama lebih cenderung mengulas sosok Ali, laki-laki Melayu dari Serawak, Malaysia, yang punya peran besar di balik ekspedisi Wallace.
“Dalam literatur, Ali merawat Wallace ketika sakit dan kalau Ali sakit, maka Wallace turut merawatnya,” ujar Paul Spencer.
Bersama Ali, selama ekpedisi di semua daerah yang disinggahi, mereka berhasil mencatat kurang lebih 8000 spesis burung. Meski begitu, mereka juga mencatat serta mengumpulkan banyak sekali spesis dari beragam flora dan fauna.
Selama di Ternate, sekira empat tahun menetap di kota yang terkenal dengan rempahnya ini, Ali memang selalu menemaninya ke mana saja.
Menariknya dengan sedikit bergurau, Paul Spencer seolah masih begitu penasaran dengan jejak Ali selama di Ternate. Ia seperti begitu yakin bahwa Ali mempunyai keturunan yang masih ada hingga hari ini. “Siapa di sini yang keturunan Ali? Mungkin saja ada,” ucap Penulis Buku An Inordinate Fondness for Beetles itu.
ADVERTISEMENT
Lokasi rumah yang pernah ditinggal Wallace dan Ali memang kini mendapat respons baik dari pemerintah kota. Walikota Ternate, Haji Burhan Abdurrahman, mengatakan pihaknya menyambut baik rencana untuk menata kembali titik atau lokasi rumah tersebut.
“Ini momentum mengembalikan kejayaan Ternate lewat profesionalisme soerang Wallace yang kebetulan paling lama tinggal di Ternate. Dan dunia lagi mencari-cari, dunia ingin mengetahui di mana Wallace menemukan akar daripada teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin,” ucapnya saat memberikan sambutan sebelum memulai Workshop.
Ia menyebut tahun depan, proyek menata kawasan atau tempat tinggalnya Wallace akan menjadi prioritasnya.
“Saya berkomitmen, Insyaallah sebelum masa akhir jabatan saya, rumah (replika) Wallace sudah ada di Ternate. Kalau sudah dibangun, nanti akan ada pihak atau lembaga yang berupaya membawa meja atau pena yang pernah dipakai Wallace ke sini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Workshop ini sendiri juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Ternate, Arifin Umasangaji, Kepala Dinas Tenaga Kerja Ternate, Jusuf Sunya, Pendiri Rumah Sanur Creative Hub, Ayip Budiman, sejumlah ASN dari instansi terkait, para mahasiswa dari beberapa kampus di Ternate, pelaku komunitas, hingga pekerja pers.
---
Rajif Duchlun