Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Ratusan mahasiswa yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha datangi kantor DPRD Ternate, Maluku Utara pada Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
Kedatangan mahasiswa ini masih dengan tujuan yang sama dengan aksi-aksi sebelumnya, yakni menolak Rancangan Uundang undang (RUU) kontroversial diantaranya, RUU KPK dan RKUHP.
Selain itu, massa aksi juga menyuarakan agar parlemen segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS ).
"Perempuan juga punya hak yang harus dilindungi oleh pemerintah. Segera sahkan RUU PKS," teriak orator melalui pelantang.
Massa aksi juga, tak hanya mengangkat isu yang terjadi secara Nasional, yang tengah ramai saat ini. Mereka juga menyuarakan isu konflik agraria dan jatuhnya harga kopra yang terjadi di Halmahera, Maluku Utara.
"Kami juga sengaja membawa isu lokal, seperti mendesak pemerintah agar bisa mencari cara supaya harga kopra segera naik," ucap Hairuman, salah satu koordinator aksi.
ADVERTISEMENT
Maraknya Izin Usaha Pertambangan di Maluku Utara, menurut massa aksi, telah mengancam ekologi serta kehidupan masyarakat Maluku Utara.
Sebelumnya, massa aksi ini berjalan kaki dari kampus mereka yang terletak di kelurahan Jambula, Ternate Selatan pada pukul 11.00 WIT dan tiba di kantor DPRD pukul 13.00 WIT.
Pantauan cermat, di depan Kantor DPRD Kota Ternate telah ada puluhan anggota polisi dan satu unit mobil water cannon.
pada pukul 13. 00 WIT, cermat juga memantau pergerakan massa aksi dari kampus I Unkhair di Jalan Bandara Babullah. Ratusan mahasiswa di sana mulai longmarch menuju Kantor Wali Kota Ternate di Jalan Pahlawan Revolusi.
---
Rizal Syam, Gustam Jambu