Konten Media Partner

Mahasiswa Ternate Galang Dana untuk Ganti Sound System Milik Warga yang Rusak

24 April 2022 19:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil water cannon menyemprotkan air ke arah mobil pick up, yang mengangkut sound system milik warga yang disewa mahasiswa, saat aksi penolakan kenaikan harga BBM jilid II di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: tangkapan layar video viral.
zoom-in-whitePerbesar
Mobil water cannon menyemprotkan air ke arah mobil pick up, yang mengangkut sound system milik warga yang disewa mahasiswa, saat aksi penolakan kenaikan harga BBM jilid II di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: tangkapan layar video viral.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM jilid II di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin (18/4) kemarin berujung ricuh.
ADVERTISEMENT
Itu membuat alat elektronik berupa sound system milik warga Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, yang disewa mahasiswa, rusak.
Anggota Komite Mahasiswa Bersatu (KMB) Maluku Utara, Sufahri Taher, mengatakan saat ditembak water cannon, sound system dalam kondisi menyala.
"Akhirnya koslet. Sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Rusak total. Jadi harus diganti baru," ujar Sufahri, kepada cermat, Minggu (24/4).
Mobil water cannon menyemprotkan air ke arah mobil pick up, yang mengangkut sound system milik warga yang disewa mahasiswa, saat aksi penolakan kenaikan harga BBM jilid II di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: tangkapan layar video viral.
Sufahri bilang, total biaya sound system dan mobil pick-up yang disewa, berbeda.
"Mobil kita sewa 3 hari. Jadi total semua Rp 1.500.000," jelasnya.
Sementara, seluruh perangkat yang rusak di antaranya, wireles, power, speaker canon, dan toa 25 inch.
"Speaker dan power yang paling mahal," katanya.
Sufahri merinci, harga sound system dan power sebesar Rp 11.000.000, wireles Rp 2.300.000, speaker canon 2 buah Rp 2.500.000, dan toa 25 inch Rp 1.000.000.
ADVERTISEMENT
Usai aksi, sound system bersama mobil pick-up sempat ditahan bersama sejumlah mahasiswa lainnya. "Tapi setelah itu dibebaskan," katanya.
"Untuk sound system nanti diserahkan ke kami pada Rabu (20/4) atau dua hari setelah kawan-kawan kami dibebaskan," tambah Sufahri.
Mobil water cannon menyemprotkan air ke arah mobil pick up, yang mengangkut sound system milik warga yang disewa mahasiswa, saat aksi penolakan kenaikan harga BBM jilid II di Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: tangkapan layar video viral.
Dari situ, mahasiswa pun menggalang dana. Mereka menyebar di beberapa titik. Mulai di pasar sampai perempatan traffic light.
Pada Kamis (21/4), dana berhasil dikumpulan sebesar Rp 5.200.000. Hari kedua Rp 4.050.000. Dan hari ketiga sebesar Rp 14.420.000.
Namun yang harus dibayar ke pemilik sound system sebesar Rp 16. 800.000.
"Kalau tambah mobil itu totalnya Rp 17.300.000. Sekarang baru terkumpul Rp 14.420.000," ujarnya.
Sampai malam ini, sambung Sufahri, mereka masih menggalang dana. "Kami masih butuh Rp 3. 580.000 lagi," terangnya.
ADVERTISEMENT