Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Melihat Proses Pembuatan Ikan Asap di Ternate
26 Februari 2019 19:33 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Asap mengepung ruangan berukuran 4 meter. Tembok di dalamnya hitam sebab lama diasapi. Di sebuah sudut ruangan itu, tampak terpasang sebuah para-para setinggi 1,5 meter yang terdiri dari dua tingkat. Ada bara api yang masih menyala di bawahnya. Di atas para-para itu tersusun puluhan ekor ikan yang tengah diasapi.
ADVERTISEMENT
Ikan fufu adalah salah-satu jenis makanan yang sangat populer di Maluku Utara. Teknik pengerjaan ikan fufu ini boleh dibilang cukup mudah, ikan hanya tinggal diasapi hingga dagingnya berubah warna menjadi kemerahan. Fufu dalam bahasa lokal Maluku Utara adalah proses mengasapi.
Membuat ikan fufu sendiri memang butuh kesabaran, sebab butuh waktu 2-4 jam untuk ikan yang sudah dibelah bisa matang.
“Kalau yang anteru (seekor utuh), bisa lebih lama. Sampai Magrib nanti baru masak,” kata Jaenab Dopo, ketika ditemui cermat di rumahnya, di kelurahan Sangaji, Ternate Utara, Selasa (26/2).
Jaenab Dopo (63 tahun) adalah satu dari banyaknya pembuat ikan fufu di Maluku Utara. Sudah sejak tahun 1977 ia mengisi hari-harinya berhadapan dengan asap.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat ikan fufu ini biasanya menggunakan ikan jenis cakalang. Teksturnya yang kering dan gurih memang pas disantap dengan sambal mentah.
Tak hanya itu, ikan fufu juga bisa diolah sedemikian rupa untuk menambah kelezatannya. Bagi mereka yang tengah menjalani diet namun tetap ingin menyantap protein, ikan fufu adalah pilihan yang tepat sebab dibuat tanpa menggunakan minyak.
Menurut Jaenab, dalam sebulan, Ia 10 kali melakukan pengasapan, “Biasanya dalam satu bulan itu saya 10 kali ba fufu (proes mengasapi ikan),” katanya. Dalam sekali pengasapan ia biasanya mengasapi 20 ekor ikan. Dengan jumlah tersebut boleh dibilang usahanya ini masih dalam taraf kecil, sebab jika dibandingkan dengan usaha ikan fufu lainnya yang dalam sekali pengasapan jumlah ikannya bisa lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Dulu, kata Jaenab, produksinya dalam sekali pengasapan bisa mencapi 60 ekor ikan, namun karena faktor usia, Ia tak lagi bisa memproduksi sebanyak itu.
Saat ditemui cermat, Jaenap hanya sendirian dalam mengasapi ikan-ikan tersebut. Beberapa kali ia mondar-mandir guna mengecek ikannya. Daging ikan dibalik jika sudah berubah warna.
Harga ikan fufu sendiri, rata-rata berada pada kisaran Rp30 ribu untuk satu sisinya. Sedangkan untuk yang utuh harganya Rp60 ribu. Harga tersebut tergantung pada harga ikan ketika dibeli dari nelayan.
---
Rizal Syam