Konten Media Partner

Membangun Ekowisata di Pantai Tobololo Ternate

8 Agustus 2019 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan tukik atau anak penyu oleh mahasiswa KKN Kebangsaan bersama warga di Pantai Tobololo, Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan tukik atau anak penyu oleh mahasiswa KKN Kebangsaan bersama warga di Pantai Tobololo, Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pantai Tobololo adalah salah satu destinasi wisata di Ternate, Maluku Utara, yang sangat mudah dan murah diakses oleh pengunjung. Selain itu, lokasi ini juga memiliki titik destinasi yang lengkap dan unik.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Kebudayaan Ternate, Rinto Thaib, saat tampil sebagai pembicara pada Dialog bertemakan 'Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi dan Kebudayaan'.
Dialog yang dibuat mahasiswa KKN Kebangsaan di Pantai Tobololo. Foto: Rajif Duchlun/cermat
"Banyak yang bernilai di depan kita ini, suasana alamnya, pantainya, dan masyarakatnya dengan kebudayaannya tanpa harus direkayasa. Tinggal bagaimana kedepan pengembangannya," ujar Rinto.
Dialog yang dibuat oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan bekerja sama dengan Karang Taruna, Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Ori Ma Fala, di Kelurahan Tobololo, Ternate Pulau, Ternate, Maluku Utara pada Rabu (7/8) itu, juga menghadirkan sejumlah pembicara lainnya.
Turut datang sejumlah pejabat kelurahan, warga setempat, sejumlah mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada, serta Dandim 1501/Ternate Letkol. Kav. Bambang Sugiyarta.
Tampak warga juga ikut hadir dalam kegiatan dialog yang dibuat mahasiswa KKN Kebangsaan. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Terlihat juga hadir pembicara Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unkhair, Dr M Janib Achmad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Ruslan Bian, Akademisi Unkhair, Bahar Kaidati, Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Ternate, Idris Jamaluddin, dan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun dan Bahan Berbahaya, Dinas Lingkungan Hidup, Yus Karim.
ADVERTISEMENT
Keenam pembicara itu, memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda. Semua membahas satu masalah yang mereka anggap serius, yaitu persoalan sampah.
Spanduk putih dibubuhi tanda tangan oleh sejumlah pembicara sebagai bagian dari Deklarasi Tobololo Lestari. Foto: Rajif Duchlun/cermat
"Kalau pantai ini bersih pasti orang akan suka datang. Karena rata-rata, sampah di pantai itu, itu paling banyak puntung rokok, plastik permen, dan botol air mineral," ujar Dr Janib Achmad.
"Jadi kedepan, pihak pemuda di sini bisa menyarankan agar nanti kapasitas pengunjung juga diatur. Daya dukung kawasan itu perlu dipikirkan. Baru mulai mengatur pengelolaan ekologinya," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kota Ternate, M Tauhid Soleman, saat berkesempatan memberikan sambutan. "Kalau mau pariwisata maju, maka di depan kita sini harus bersih dari sampah," katanya.
Foto bersama usai acara pembukaan kegiatan Tobololo Lestari. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Ia bilang, Ternate sendiri belum terlalu berani menyebut setiap tempat dengan kawasan tanpa sampah. "Padahal daerah-daerah lain sudah berani. Jadi sampah itu sebenarnya juga punya nilai ekonomi, kalau dikelola dengan baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Koordinator KKN Kebangsaan untuk wilayah Tobololo, Zamrud M Sangaji, mengatakan kegiatan ini memang sesuai dengan program dari Kemenristekdikti untuk KKN Kebangsaan, yaitu mengenai ekowisata dan konservasi.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini, kedepannya bisa memberikan dampak atau manfaat perekonomian bagi masyarakat, khususnya di Tobololo," tuturnya.
Kegiatan ini sendiri dirangkaikan dengan sejumlah acara, seperti deklarasi Tobololo Lestari, tarian lokal soya-soya dari anak-anak Tobololo, dan pelepasan tukik atau anak penyu.
---
Rajif Duchlun