Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Misteri berusia 500 tahun nyaris terpecahkan. Beberapa waktu lalu, tim penyelam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencoba menyusuri, jejak keberadaan bangkai kapal Vistoria dan Trinidad di antara perairan Tidore dan Ternate.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut adalah bagian dari narasi Juan Sebastian de Elcano dan Ferdinand Magelhaens dalam ekspedisi mengelilingi dunia. Kini jejak itu terukir dalam sebuah monumen di Kelurahan Rum Balibunga, Tidore Utara.
Kini, rekam jejak peristiwa itu kembali diurai. Tim penyelam KKP mencoba mengintai bangkai kapal tersebut di dasar laut, sekaligus menjawab posisi Indonesia dalam sejarah maritim dunia.
Kepala Loka Riset Sumber Daya Manusia dan Kerentanan Pesisir, Nia Naalul Hasanah Ridwan, di Tidore, Minggu (28/7/2019), mengatakan, timnya telah menyelami di depan Benteng Kastela Ternate, Tanjung Tongowai Tidore dan depan Benteng Tahula Tidore.
Menurut Nia, timnya belum mendapatkan titik terang di depan Benteng Kastela Ternate. Padahal, penyelaman itu berdasarkan data yang diperoleh dari perpustakaan dan arsip nasional. Misteri mulai terpecahkan di Tanjung Tongowai.
ADVERTISEMENT
“Kami menemukan 2 bangkai kapal,” ungkap Nia kepada wartawan di kawasan Monumen Pendaratan Rombongan Juan Sebastian de Elcano di Kelurahan Rum Balibunga, Kota Tidore Utara.
Nia bilang, satu kapal panjangnya sekira 100 meter lebih. Satunya lagi 70 meter. Selain itu, ditemukan ratusan guci dan dua buah meriam. "Kalau di depan Benteng Tahula masih dalam tahap penyelaman," kata Nia.
Saat ini, KKP masih meneliti motif dan artefak berupa lukisan pada guci yang sudah diangkat sekitar 150 buah lebih itu. "Kalau untuk senjata meriam terdapat gambar salib, globe atau bola dunia dan emas," terangnya.
Nia bilang, dari ketiga gambar ini bisa disimpulkan, bahwa selain misi perdagangan, tujuan kedatangan Bangsa Spanyol dan Portugis untuk penyebaran agama. Ia berharap masyarakat turut mendukung dengan memberikan informasi, atau petunjuk atas jejak karamnya dua kapal fenomenal tersebut. "Kita masih perlu menggali lebih dalam lagi," katanya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, lanjut dia, bakal digelar Focus Group Discussion pada Selasa (30/7) di Aula Sultan Nuku, Kantor Walikota Tidore, dengan melibatkan seluruh komponen. "Termasuk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Kemaritiman," jelasnya.
---
Olis