Mengenal Kuso, Kuskus Mata Biru Ternate yang Jadi Maskot ICCF 2019

Konten Media Partner
22 Juni 2019 19:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuskus mata biru saat berada di pohon jambu air di kampung Tongole, Ternate, Maluku Utara. Sabtu (22/06/2019). Hewan endemik Ternate ini sudah jarang ditemukan. Foto: Faris Bobero/cermat.
zoom-in-whitePerbesar
Kuskus mata biru saat berada di pohon jambu air di kampung Tongole, Ternate, Maluku Utara. Sabtu (22/06/2019). Hewan endemik Ternate ini sudah jarang ditemukan. Foto: Faris Bobero/cermat.
ADVERTISEMENT
Indonesia Creative Cities Festival (ICCF), yang bakal digelar di Ternate, Maluku Utara, pada 2 September mendatang, menjadikan 'kuso' sebagai maskot.
ADVERTISEMENT
Kuso artinya hewan kuskus mata biru. Biasanya warga Ternate menyebut kuskus mata biru dengan nama kuso.
Kuskus mata biru, hewan endemik Ternate, yang difoto pada pukul 18.44 WIT, dengan bantuan cahaya lampu, Sabtu (22/06/2019). Hewan endemik Ternate ini sudah jarang ditemukan. Foto: Faris Bobero/cermat.
Hewan omnivora ini merupakan hewan endemik dari Ternate. Hewan tersebut juga sudah mulai sulit ditemui di Ternate. Maka dari itu ICCF mengangkat kuso sebagai maskot dalam acaranya.
Ketua Jaringan Komunitas Ternate (Jarkot), Zandry Aldrin, saat dihubungi cermat, Sabtu (22/6), mengatakan banyak pelaku kreatif yang terlibat pada event ini menjadi kesempatan tepat untuk memperkenalkan hewan tersebut.
Rizal Marsaoly, Pembina Jaringan Komunitas Ternate (kemeja putih), Herman Oesman, Sosiolog (Kemeja Hitam), dan Ismet Alkatiri saat melihat kostum Kuso, yang menjadi maskot ICCF di Ternate. Foto: Faris Bobero/cermat
"Positioning ICCF sebagai satu event nasional yang melibatkan banyak pelaku kreatif dan komunitas yang memang peduli pada daerahnya sendiri. Akhirnya kami anggap penting untuk ikut mengkampanyekan kuso sebagai satu hewan endemik Maluku Utara yang dilindungi," ujar Zandry.
Kuskus mata biru, hewan endemik Ternate, yang difoto pada pukul 18.44 WIT, Sabtu (22/06/2019). Hewan endemik Ternate ini sudah jarang ditemukan. Foto: Faris Bobero/cermat.
Zandry menyebut melalui event kreatif terbesar di Indonesia itu, para pelaku kreatif maupun komunitas dapat terlibat dalam mengkampanyekan kuso yang kian hari semakin terancam.
Salah satu pengurus Jaringan Komunitas Ternate menggunakan kostum Kuskus, sebagai maskot ICCF di Ternate. Ia mengejutkan para pengurus komunitas yang rapat di ruang Kadis Perkim Kota Ternate. Foto: Faris Bobero
Hewan bernama latin Phalanger sp itu memang sudah jarang ditemui di Ternate. Selain banyak yang berburu hewan ini, juga pengalihan fungsi kebun dan hutan menjadi pemukiman, merupakan bagian dari faktor penyebab kuso semakin sulit dijumpai.
ADVERTISEMENT
Zandry menambahkan ICCF kali ini memang tidak hanya menampilkan sejumlah budaya Maluku Utara, melainkan mengenalkan hewan tersebut kepada para peserta yang datang di Ternate.
Kuzo, Maskot ICCF 2019
"Kalau hewan endemik hanya kuso yang dikampanyekan, karena memang selama ini yang kurang dilirik. Jadi selain budaya-budaya khas Maluku Utara yang mau diekspos, ada juga hewan endemik," pungkasnya.
---
Rajif Duchlun